"Sebenarnya, aku … aku lupa bayar hutang ke pacarku. Aku ingat betul bahwa aku meminjam uangnya untuk beli hotel buat pacaran. Dan itu belum dilunasi sampai sekarang." Bu Aurelia menjelaskan.
"Cie. Pacarnya siapa tuh?" Tanya Pak Irfan merayu Bu Aurelia.
"Tentu saja Reita. Gak ada yang lain."
"Oo. Aku dengar Reita dan Bu Echidna udah kawin. Tapi, kamu malah jadi pacar Reita." Pak Irfan menekankan bawa Reita sudah kawin dengan Bu Echidna.
"Eh?! Aku tidak tahu soal itu. Aku …."
"Pergi ke mall bareng atasan, pesan Starbug direbut pelakor, Janganlah banyak alasan! Aku tahu kau pasti pelakor." Pak Irfan melantunkan pantun sindiran pada Bu Aurelia.
"Pantun macam apa itu?" Tanya Bu Aurelia wajah datar.
"Suka-suka aku lah! Lagian kamu itu udah ngaku punya hutang tapi gak bayar-bayar. Kalau gitu, kamu ikut aku ke ruanganku sekarang juga!" Saran Pak Irfan mengeluarkan Bu Aurelia dari tong sampah.
Bu Aurelia memalingkan diri dari Pak Irfan. Ia tidak melirik Pak Iran karena Pak Irfan lebih tiada akhlak daripada Quartet Siswa Paling Gak Ngotak Seantero Sekolah.
Mereka pun bergegas untuk segera ke ruangan Pak Irfan. Pak Irfan memborgol Bu Aurelia seperti menangkap penjahat di film keren. Bu Aurelia merasa seperti ditahan polisi.
^****^
Zeni dan Anna Beleng masih berkeliling sekolah.Pengejaran ini masih terus berlangsung karena Zeni selalu menghindari Anna Beleng dan bersembunyi di saat yang tepat.
Masih saja Zeni keras kepala. Ia tidak mau dimakan oleh hantu beruk seperti Anna Beleng. Udah beruk, idiot lagi. Kena roasting cewek sebelah kali.
"Zeni! Sini kamu! Capek gue terbang sana sini. Mo kabur dulu nih."
Zeni bersembunyi di tiang koridor tanpa suara sekalipun.
"Gak mau! Soalnya, …."
Belum selesai Zeni berucap, datanglah seorang wanita mengenakan celemek yang menyatu dengan pakaiannya. Rupaya, ia adalah ibu-ibu kantin yang menagih Reita Rp. 200.000,00. Utang pun naik gara-gara kelakuan Bu Echidna.
"Waduh! Ada ibu kantin. Kalau ketahuan, bakal di roasting lagi. Kabur!" Anna Beleng menghilangkan iri agar tidak kena mental akibat omongan dari ibu kantin.
Zeni berniat untuk kabur dari ibu kantin itu. Namun, sudah terlambat. Ibu kantin itu adalah mantan murid Dokter Strange, superhero yang memanipulasi ruang dan waktu.
"Oo. Ini yang namanya Zeni. Orang yang suka menyerahkan hutangnya pada orang lain. Iya kan?" Ibu kantin itu memegang sebuah sendok sayur sebagai senjatanya.
"Ah. Ini dia. Kamu yang suka menambahkan hutang Reita, bukan?" Tanya Ibu kantin itu.
"Enggak, Bu. Aku tidak …."
"Banyak alasan kamu! Aing teu hayang denge alesan deui! Ayeuna, mayar hutang sial atawa urang badé ngalaporkeun maneh ka Ibu Wali Kelas."
(Saya tidak ingin mendengar alasan lagi! Sekarang, bayar hutangmu atau aku akan laporin kamu ke Bu Wali Kelas).
(Dialog di atas merupakan Bahasa Sunda Kasar. Jadi, tolong jangan ditiru yah! Authornya mengajarkan sesat pada pembaca)
"Kasar! Janganlah gitu, Bu! Aku masih mau hidup, Bu!" Zeni menjadi ketakutan seketika
"Aing teu peduli! Pokokna, maneh mayar hutang ayeuna!" Ibu Kantin murka dan mengeluarkan penyakit yang sulit dikendalikan, penyakit Kerasukan Janda.
(Aing teu peduli! Pokokna, maneh mayar hutang ayeuna! = Aku tidak peduli! Pokoknya, kamu bayar hutangmu sekarang!)
Kerasukan Janda adalah sebuah penyakit yang memiliki level di atas Kerasukan Mantan. Kalau Kerasukan Mantan bisa ditangani di rumah sakit terdekat, Kerasukan Janda harus dibawa ke rumah sakit pusat di Palangkaraya untuk dirawat secara intensif.
Hanya ibu-ibu janda yang ditinggal suami yang mengidap penyakit yang berbahaya ini. Korban Kerasukan Janda akan mengeluarkan amarah di lingkungan sekitar dan menyebabkan kerusakan harta benda senilai 20 juta Rupiah.
Pencegahannya sangat mudah. Tinggal cari cowok yang seganteng pangeran lalu mendekati ibu-ibu yang Kerasukan Janda, Kemudian, cowok itu merayu dengan Teknik Rayuan Pangeran. Alhasil, ibu-ibu itu kehilangan amarahnya dan jatuh cinta dengan cowok ganteng itu.
Tapi, kalau sudah jatuh hati, cowok ganteng pangeran itu harus menikahi ibu-ibu itu atau ia akan dibawa ke rumah sakit dengan mengidap penyakit Pukulan Emak-Emak yang sangat kuat.
Tidak ada yang bisa mengalahkan Ibu Kantin yang sudah Kerasukan Janda. Hanya satu yang bisa dilakukan Zeni, yaitu membayar hutangnya.
"Aku gak punya duit, Bu. Emangnya kenapa?"
"Gak bayar hutang yah! Aku mau kasih pelajaran yang bagus buat kamu."
Ibu Kantin itu mengayunkan sendok sayur dan mengenai tangannya. Tatapan mata yang sadis nan menakutkan menghantui Zeni kapan saja dimana saja. Akhirnya, Zeni memutuskan untuk lari lagi.
"Zeni! Aku akan menghajarmu!" Ibu Kantin mengamuk dengan mata merah yang menyeramkan.
"Aku gak mau lari lagi!" Zeni berteriak sambil memohon untuk tidak lari.
Zeni dan Ibu kantin saling mengejar lagi. Zeni memaksakan kakinya agar selamat dari amarah Ibu Kantin yang galak akibat ngutang. Tapi, apa daya kaki dan tenaga Zeni sudah
"Ampun, Mak! Gak mau ngutang lagi!" Zeni pun lari meskipun akhirnya tidak mampu.
Akhirnya, Zeni ditangkap oleh Ibu Kantin dan dibawa ke ruang guru untuk melaporkan kelakuan Zeni. Selanjutnya, proses hukuman Zeni akibat hutang menumpuk akan berlangsung setelah bel masuk kelas berbunyi.
Sementara itu, Anna Beleng kembali ke kelas dan masuk ke tas Reita dengan mengendap-endap. Anna Beleng berubah menjadi robot peniru di kumpulan buku dan Light Novel.
Reita keluar dari tempat persembunyian dan merasa lega karena Zeni sudah mendapatkan malang yang cukup parah. Dipanggil ke ruang guru karena hutang sudah biasa terjadi di sekolah.
"Akhirnya Zeni kena apes juga. Gue udah kasih tahu bahwa Zeni sebenarnya buat ngutang yang gak ngotak pada orang lain. Jadi, gue kerjain dia. Hebat sekali."
"Untung aja gak kena Kerasukan Janda. Udah parah banget tuh," lanjutnya.
"Sekarang, gue tinggal mengikuti pelajaran dan gak ada gangguan lagi. Tinggal Selly sama Anna yang harus gue kerjain biar tahu rasa mereka."
Rencana busuk Reita selalu menguntungkan dimana ketiga korban itu dauh mendapatkan kesialan. Butuh 2 cewek lagi agar dia bisa bebas.
"Reita." Seorang cewek memanggil Reita.
Reita menolah pada cewek yang memanggilnya itu.
"Selly. Kamu ngapa?"
"Liat Zeni gak sih? Aku yang cantik dan manis ini mau nagih hutang sama dia," jelas Selly.
"Gak tahu. Dia lagi keluyuran entah kemana."
"Kalau gitu, kamu harus bayar hutangmu sekarang!"
"Lho! Kok langsung ke gue sih? Gue gak punya hutang ke elu!"
"Kalau gak bayar hutang, aku yang cantik dan manis ini akan memberikan hutang yang banyak padamu," lanjutnya.
"Jangan ganggu gue napa!"
"Kalau gitu, siap-siap untuk dapat karma yah! Nanti aku bawa Circle para cabe-cabean dan menghancurkan hubunganmu pada istrimu." Selly memperingatkan Reita agar tidak macam-macam pada cabe-cabean.
"Ebuset! Malah mau bawa circle! Gak boleh tahu! Kalau maksa, tunggu aja nanti! Pasti kamu kena mental mantan nih."
"Terserah. Aku gak peduli. Hmph!" Selly menyombongkan diri.
Selly kembali ke tempat duduknya. Dua menit kemudian, bel masuk pelajaran berbunyi, sehingga para siswa dan siswi gak ada akhlak harus kembali ke kelas.
Tapi, ini lebih aneh daripada sebelumnya. Bu Coki-Coki malah masuk ke kelas Reita dengan suasana hati yang tidak baik.
Tubuh yang dewasa dengan tekstur tubuh muda dan meriah. Tatapan mata serius sebagai guru olahraga. Tubuhnya sering berolahraga agar menjaga tubuh yang tidak mudah gemuk seperti para cewek makan seblak langsung naik 5 kilogram.
"Selamat siang, anak pungut sekalian!" Sapa Bu Coki-Coki dengan mengajak ribut.
"Siang, Bu!"
"Aku ingin mengumumkan sesuatu yang penting kali ini. Aku gak mau buang-buang waktu sama salah satu kelas gak ada akhlak banget kek Dia di kelas XI MIS 2 yang membuat hutang IndiKos di sekolah sebanyak 3 juta Rupiah hanya untuk mendownload Sinetron Tukang Bakso Alim sampai 6000 episode."
"Abis itu, si Rani, cewek XI MIA 1, yang hobi menulis cerita selangkangan yang dibumbui dengan adegan sinetron gak jelas mendapatkan views novel terbanyak di Indonesia sebanyak 113 juta view di Aplikasi Wapone. Meresahkan banget gak tuh!"
"Oke. Langsung intinya saja. Gak usah basa-basi lagi. Karena kelakukan Zeni Lin Ho, teman kelas kalian gak ada akhlak yang memanggilku Hantu Janda, aku akan memberikan hukuman satu kelas ini untuk pulang cepat."
"Dan karena Bu Aurelia lagi mencari mantan untuk membayar hutangnya, ia harus pergi dari Sabang sampai Merauke. Kamu, Reita. Mending jangan jadi pacar Bu Aurelia atau kamu kena hukuman berupa selingkuh denganku di hotel."
"Ada pertanyaan gak kali ini?" Tanya Bu Coki-Coki di depan siswa.
Mereka semua terdiam. Tidak ada yang mencela lagi. Bu Coki-Coki bukan Trio Guru Killer, ia hanyalah Young Mother of Killer Tingkat Nasional. Julukan di atas guru killer se-Provinsi.
"Kalau gak ada, silahkan pulang dan jangan kerjakan pr! Nanti aku suruh Zeni buat kerjakan pr kalian semua. Lalu, Riku!" Teriak Bu Coki-Coki.
Riku terpanggil oleh Bu Coki-Coki. Ia dipanggil dari dunia mimpi karena ucapan keras dari Bu Coki-Coki. Mata panda tertuju pada seorang cewek yang lagi mens.
"Iya, Bu Coki-Coki Lex! Anaknya, Mamah Muda Lex!" Sahut Riku memanggil nama lengkap Bu Coki-Coki.
"Sekarang ikut aku ke ruang guru dan jangan pulang! Aku nanti suruh pacar kamu ke ruangan saya untuk memberikan hukuman atas tindakanmu yang gak ada akhlak itu."
"Udah ganteng-ganteng serigala gak ngotak lagi."
"Udah! Silahkan pulang! Besok-besok, jangan ke sekolah sekalian!"
Semuanya terdiam kaku. Karena kelakuan Zeni, mereka mendapatkan hukuman yang pantas, yakni pulang sekolah lebih awal. Mereka senang sekaligus tegang karena ancaman dari Bu Coki-Coki.
Jantung Reita berdetak kencang karena Bu Coki-Coki melarangnya untuk berpacaran sama Bu Aurelia. Kalau tidak, nanti dikasih nilai F sama Bu Coki-Coki.
"Buset! Galak banget! Untung gue gak punya pacar kek gituan. Bisa mati aku." Reita mengobrol pada dirinya sendiri.
"Ya udah! Gue pulang aja dan mikirin rencana lagi buat Selly gak ngotak itu. Udah alay, sok manis lagi."
Reita terpaksa pulang sendirian sementara Bu Echidna harus mengajar kelas lagi. Tapi, ia harus menunggu agar menjaga keuangan. Biasa, tanggal tua harus menghemat uang. Kalau sudah tanggal muda, ia langsung membeli barang untuk melanjutkan rencananya.
"Nunggu di parkiran mobil aja. Nunggu Bu Echidna sambil baca buku aja."
Akhirnya, Reita sendirian di parkiran. Anna pengen ajak Reita pulang bareng. Namun, karena Selly, Anna harus mengurungkan niat itu dan harus menguras Kartu Bisa pada cowok ganteng di sekolah sebelah.
Kelas XI MIA 2 menjadi sepi karena pengumuman dari Bu Coki-Coki. Bu Coki-Coki saat ini tidak baik karena sedang mens. Karena itu, ia sering membuat aura yang menakutkan pada siswa dan siswi, tidak terkecuali dengan para guru.
Jika Bu Coki-Coki berada dalam kondisi baik, ia tidak akan melakukan hal yang kejam seperti itu.
^****^
Jam 15:00, siswa dan siswi kelas lain diperbolehkan untuk pulang. Rani dan Dia dipanggil oleh Bu Coki-Coki atas kelakuan mereka yang selalu mengulangi kesalahan mereka seperti membuat tagihan IndiKos untuk mendownload 10000 episode sinetron dan membuat novel di Wapone.
Di parkiran mobil, Reita dihampiri oleh Bu Echidna dengan kondisi yang cukup baik. Ia memanggil Reita dengan senyuman indahnya. Ia mendekatinya dan memberi perhatian khusus padanya.
"Reita. Kamu ngapain? Kamu nunggu aku yah?"
"Iya. Gue nunggu kamu lama banget." Reita menutup bukunya sambil menyimpan buku virtual di tasnya. "Jadi, gue belajar aja. Untung aja gak ketahuan sama Anna, entar dibawa dikira selingkuh tuh. Abis itu, langsung viral di Pecebook."
Bu Echidna tertawa kecil. Ia mengajak,"Pulang bareng yuk! Kita bakal makan enak di rumah nanti."
"Iya."
Mereka pun pulang dengan naik mobil milik Bu Echidna. Reita hanya bernafas panjang karena ia cukup lelah menghadapi kehidupan sekolah yang merepotkan itu.
Setelah kembali ke rumah, Reita masuk rumah duluan dan lalu ganti baju dan memilih rebahan di ruang tamu. Bu Echidna pergi ke IndoApril buat membeli bahan makanan. Bu Miyoko sedang santai di luar menikmati indahnya sore di kompleks.
Kehidupan di rumah kembali normal.
^****^
Sementara di sekolah, pada jam 15:00, pasangan sejoli itu berjalan menuju ke parkiran motor. Mereka berdua tidak berbicara karena Bu Coki-Coki sudah memberikan ultimatum pada Riku untuk memperbaiki akhlaknya..
"Riku. Dengerin aku!"
"Kalau kamu masih gak ngotak gini, mending aku coret kamu dari Kartu Pacar Indonesia. Abis itu, kamu jadi langganan para Pelakor Janda tau gak kamu!"
(Kartu Pacar Indonesia adalah sebuah kartu identitas yang digunakan untuk orang yang sedang pacaran. Kalau sudah putus, Kartu Pacar Indonesia bakal dicoret dengan syarat dan ketentuan berlaku.)
(Manfaat Kartu Pacar Indonesia masih belum diketahui. Akan dijelaskan di kemudian hari.)
"Maafin aku! Aku ..."
"Halah! Gara-gara kamu, gue bakal ketinggalan Liga Shopi buat dukung Persib Bandung. Cepet! Kita harus pulang ke rumahku buat nonton." Aprilia mengenakan helm di kepalanya dan menyuruh Riku untuk bersiap pulang.
"Iya." Riku menggunakan helm lalu menyalakan mesin motornya.
Mereka pun meninggalkan sekolah dan melupakan teguran Bu Coki-Coki untuk sementara. Mereka harus menjaga hubungan mereka agar tidak putus dan kehilangan Kartu Indonesia Pacar.
[Rencana Amsyong[
[Zeni Ln Ho (Annabelle)]
[1. Membuat ruangan gelap di kelas biar terkesan horor tapi malah lucu]
[2.Takuti Zeni dengan boneka berbicara dan disuruh bayar hutang]
[3. Kejar Zeni dan buat Zeni kelelahan saat lari dikejar oleh]
[4. Sebelum Rencana pertama, kasih tahu pada Ibu Kantin]
[5.Zeni yang capek malah ditangkap oleh Ibu Kantin]
[Next>>>Selly Sentinel (Cabe)]