Chereads / Teman Gak Ada Akhlak / Chapter 20 - 20. Diary Cewek Cantik

Chapter 20 - 20. Diary Cewek Cantik

^°^

Meshima Ruka Point of View

^°^

Namaku Meshima Ruka, Cewek Tercantik Seantero Sekolah. Kelas XI MIA 1. Sekelas sama Chelsea Arslan, Cewek Paling Alay Seantero Sekolah. Entah kenapa mereka memberikan julukan seperti itu

Sudahlah! Aku tidak terlalu memikirkannya. Sebenarnya, aku tidak terlalu cantik di sini. Cantik itu relatif, kok. Tapi, banyak guru dan siswa yang segan padaku. Aku menjadi cantik karena mereka

Baiklah! Sampai dimana tadi?

Oh iya. Aku ingat. Aku sedang belajar di SMAN 2 Bandung. Aku berada di kelas XI MIA 1. Aku tidak terlalu pintar. Tapi, berkat Chelsea, aku cukup bisa dalam pelajaran sekolah. Ekskul yang kuambil adalah Ekskul PMR Unit C-008 sama Ekskul Himpunan Seni Rupa (HSR).

Aku lahir pada tanggal 31 Januari, tepatnya mendapatkan Zodiak Aquarius. Tinggi badanku sekitar 180 cm dan memiliki berat badan kurang lebih 57 Kg. Mungkin ini timbangannya sudah rusak kali yah?!

Hobiku adalah menulis diary, mengerjakan pekerjaan rumah, dan seni. Seni itu sendiri merupakan unsur yang penting dalam kehidupan. Aku sendiri ngefans sama Gurita Edward yang memberikan motivasi untuk belajar seni.

Sudah cukup. Aku terlalu banyak curhat. Nanti bisa panjang lagi urusannya.

Oke. Cerita kali ini adalah chapter bonus yah!

Kehidupanku bermula pada saat aku ingin berangkat ke sekolah!! Bersiaplah!

^****^

Pagi yang cerah menyinari Kompleks Bakmi Kaya. Para penghuni kompleks segera beraktivitas agar tidak ketinggalan oleh tetangga sebelah. Ada yang bilang kompleks ini hanya untuk orang kaya saja.

Buktinya, ada IndoApril dan AlphaMini yang berada di dekat gerbang untuk masuk ke kompleks. Jalanan yang luas dan meliputi fasilitas yang tiada duanya. Ada kolam renang, lapangan bersih, tempat penjualan galon dan gas elpiji, cafe untuk malam minggu, dan satu lagi, ada kursus karate, dan piano.

Intinya fasilitas ini lengkap sekali. Tidak juga keamanan yang dijamin nyaman, aman, sejahtera, dan makmur. Isi kompleks ini rata-rata memiliki rumah tingkat 3 termasuk atap untuk menjemur pakaian dan 2 kendaraan pribadi.

Di Cluster Indomi, terdapat rumah sederhana berlantai 3 yang dipenuhi dengan 1 mobil terbang dan 1 motor. Rumah itu berwarna merah muda solid dan memiliki pagar yang kokoh.

Di sebuah teras yang artistik, aku yang mengenakan pakaian Pramuka yang tidak selengkap anggota Pramuka. Rok panjang yang kukenakan dengan rapi memperlihatkan keanggunan. Rambut merah muda yang menghiasi pemandangan indahnya surga.

Tas yang kukenakan cukup sederhana. Setidaknya, bisa membawa barang yang berguna untuk ke sekolah. Tidak digunakan untuk membawa alat kecantikan. Aku sangat jarang untuk melakukan alat kecantikan yang cukup mahal. Sederhana saja sudah cukup.

Tak lama kemudian, ada seorang cewek yang menggunakan bando merah muda seperti warna rambutku dan tubuhnya rata-rata. Dia adalah sosok yang alay dan entah kenapa dia selalu meresahkan penduduk Kompleks Bakmi Kaya.

"Tolong aku! Ruka!"

"Aku dikejar mantan yang ingin nikah sama aku!"

"Eh?! Bukankah mantan kamu itu si Riku?" Tanyaku pada Chelsea.

"Enggak! Mantanku banyak tau! Bisa 10 orang. Dan dia mau nembak aku!"

Chelsea pun terkapar seperti orang ditembak sniper. Aku tidak melihat seseorang yang menembak Chelsea. Ini sedikit merepotkan. Tapi, ini sudah biasa terjadi padaku.

Tidak ada pilihan lain. Aku menggendong Chelsea dan berjalan keluar. Kalau ada tetangga yang menghampiriku, aku akan minta maaf padanya karena tingkah laku Chelsea yang kelewatan alay.

Setelah keluar dari kompleks, aku membangunkan Chelsea di halte bus Toya. Kami selalu bersama di sini kurang lebih pada saat memasuki SMP. Ini mengingatkan masa yang tidak akan ku ingat lagi. Masa itu sedikit canggung. Tapi, sudah kutuliskan semuanya di diary.

^****^

Setelah sampai di sekolah, aku dan Chelsea sudah sampai di sekolah. Kami berjalan kaki sebentar agar kami terbiasa untuk berjalan kaki seperti negara lainnya. Kami tidak mau dicap menjadi orang malas karena malas jalan kaki.

Tak lama kemudian, aku dan Chelsea berpisah di lorong sekolah. Dia keluyuran entah kemana. Mungkin, ia ingin beli seblak pada pagi harinya. Ini sedikit tidak sehat. Aku tidak terlalu ingin seblak karena tidak cocok di lidahku.

Aku segera ke kelas XI MIA 1 agar aku bisa di kelas dan menyapa orang teman sekelas. Tidak lupa aku menyapa guru dengan hormat dan sopan santun. Karena itu, mereka memujiku seperti biasanya.

Tapi, aku mendengar sebuah keberadaan yang pernah kurasakan sebelumnya. Keberadaan itu menyembunyikan dirinya. Ini seperti petak umpet pada permainan anak kecil. Tidak apa. Aku akan melayaninya.

Aku melirik sekitar. Tempat yang biasa, namun terasa aneh. Aku merasakan firasat yang familiar. Aku ingin menemukannya dan menanyakan sesuatu padanya.

Begitu aku memeriksa tempat itu, sepertinya tidak ada apa-apa. Rasanya kecewa sekali. Aku tidak menemukan orang yang bersembunyi di sana.

Sudahlah! Aku ingin pergi saja dari sini dan menuju ke kelas. Ini mau jam masuk kelas lagi. Lain waktu saja. Mungkin kali ini, aku tidak menemukannya. Tapi, tidak lain waktu.

^****^

Pelajaran Bu Misha telah selesai. Bu Misha menyuruhku untuk mengumpulkan tugas satu kelas karena banyak yang memilihku sebagai wakil ketua kelas. Ini sedikit mengejutkan dan merepotkan bagiku. Tapi, aku sudah membiasakan diriku saat ini.

"Ruka! Tolong serahkan tugas ini pada Bu Misha!"

"Ini juga!"

"Tolong dijaga dengan baik dan benar! Jangan kayak kelas sebelah!"

"Ruka! Tolong kasih surat ini ke kelas sebelah!"

"Ruka! Tolong jaga Chelsea gak ngotak itu! Capek gue sama cewek paling alay ini."

Banyak yang dari mereka meminta tolong dariku. Aku lakukan dengan senang hati. Tanpa keluhan sekali pun.

Setelah mengumpulkan tugas satu kelas, aku kembali ke kelas dan tidak melihat Bu Aya mengajar lagi. Suasana kelas menjadi terkadang hening dan terkadang berisik. Tidak ada tugas dari Bu Aya pada jam itu.

"Gara-gara Riku, Bu Aya resign lagi."

"Jam kosong lagi!"

"Lumayanlah! Bisa push rank Mobil Legend sama Premium Fire."

Para siswi sedang bergosip tentang cowok ganteng kelas sebelah. Para siswa sedang bermain game di Virtual Phone. Dan beberapa dari mereka fokus belajar dan menonton video EluTube.

Sebelum aku duduk dan membuka Motogram, Chelsea tiba-tiba menghampiriku dan memberikan suatu ide untuk mengisi jam kekosongan itu.

"Ruka! Ayo tembak Riku lagi! Gara-gara dia, pengen aku kuras uangnya."

"Gak baik kamu ngomong gitu! Kasihan Riku tau! Entar kamu kena omel Aprilia lagi!" Tegurku tidak ingin membuat Chelsea terkena masalah.

Aku sudah mendengar kabar bahwa Chelsea dan Riku tidak berpacaran lagi karena Riku sudah tidak tahan dengan tingkah Chelsea yang alay. Aku merasa kasihan padanya. Pengen sekali aku memanjakannya.

"Kok gitu sih? Dia harus tanggung jawab berupa traktir di kantin selama 10 hari."

"Kamu terlalu tergantung pada pacarmu. nanti, kamu gak bisa nikah nanti."

"Ruka! Kita harus menghukum Riku. Riku adalah cowok ganteng tapi gak ada akhlak.""

"Sudahlah! Kita akan hukum dia kalau dia ketiduran di kelas. Nanti, pas dia ketiduran, kamu bawa dia kesini, nanti kau kerjain dia supaya dia kena sabitnya Malaikat Martin."

"Ashiap! Langsung gaskan!"

Chelsea bergerak dengan cepat. Aku menunggu kesempatan untuk mengerjai Riku lagi. Ini sedikit jahat bagiku. Tapi, entah kenapa aku merasa gemas pada cowok yang hobi ketiduran di kelas nih. Pengen tahu apa yang menyebabkan dia sampai seperti ini.

Chelsea tiba di kelas sebelah. Ia melihat Bu Aurelia keluar sebentar karena dipanggil oleh guru lain di ruang guru. Ini menjadi kesempatan oleh Chelsea untuk membawa Riku keluar tanpa diketahui sekalipun. Ia dengan santainya masuk kelas dan minta izin pada orang lain untuk membawa Riku keluar.

"Boleh, kok. Kamu boleh bawa Riku ke kelas tetangga."

"Jangan lupa buat video prank yah! Aku menunggu video prankmu!"

Mereka memuji Chelsea karena Chelsea adalah EluTuber terkenal alay. Entah kenapa para subscriber menyukai Chelsea yang alay. Jadi, mereka mengizinkan Chelsea untuk ngeprank mantan pacarnya.

Setelah kembali ke kelas, Chelsea membawa Riku yang sedang tertidur. Aku sudah siap dalam posisi. Chelsea sedikit mengeluh karena ia lebay sekali.Padahal, Riku cukup ringan untuk digendong.

"Buset! Riku berat amat Makan apa sih yang membuatnya berat kek gorila?" Keluh Chelsea menggandeng Riku.

"Sudah! Tidurkan dia kesini! Setelah itu, tolong videokan!" Aku menyuruh Chelsea membaringkan Riku ke pangkuanku.

Chelsea membuka Virtual Phone dan mulai membuat video 1080p. Video itu memberi perhatian kepada cewek yang sedang gosip. Para cowok melihat Riku yang sedang ketiduran

Para cewek bergosip dan menyarankanku untuk berakting menjadi istri bagi Riku. Mereka sedikit iri padaku. Sesekali aku membagi pada mereka semua.

"Sudah selesai. Para cewek mau apakan Riku ini?"

"Tentu saja duit buat kartu Bisa miliknya. Dikabarkan kartu Bisa miliknya mencapai 1 miliar Rupiah."

"Kalau para cowok?"

"Tentu saja kau lihat akun game Riku di Virtual Computer. Ada Dosa 2, Konter Strik, Tujuh Pelangi, dan game lainnya di Team."

"Waduh! Kalau gitu, silahkan saja! Sekalian untuk pembalasan buat Bu Aya."

"Hore! Makasih Ruka!"

"Hore! Makasih Ruka!"

Mereka pun melakukan Riku dengan sesuka hati mereka. Selain untuk balas dendam gara-gara Bu Aya dan Pak Sinetron jadi stres oleh Riku.

Setelah mempermainkan Riku, kami mengembalikan Riku ke kelasnya tanpa diketahui siapapun. Hasilnya, tidak terjadi apa-apa. Bu Aurelia mengajar seperti biasanya.

Riku dengan mudah sekali dimanfaatkan. Uangnya dikuras oleh para cewek dan skin miliknya dikuras oleh para cowok untuk bermain Mobil Legend dan Premium Fire.

Ingin sekali aku melindunginya dari orang jahat yang akan menyakitinya. Ini bisa membunuhnya pada masa depan nanti.

^****^

Pelajaran terakhir telah berakhir. Kami tidak bisa pulang dulu sebelum mengikuti pembelajaran Pramuka. Ini wajib sekalian karena kalau ada apa-apa, Pramuka bisa membantu menjadi lebih mandiri.

Ketika kami keluar dari kelas kami, kami berkumpul dengan murid kelas tetangga. Namun, anehnya, Riku tidak ada disana. Aku melakukan kesalahan yang besar. Namun, aku tidak tahu apakah aku menyukainya atau tidak.

"Riku kok gak ada?" Tanya Chelsea.

"Bukankah kita terlalu jahat padanya?" Bisikku dengan tenang namun sedikit bersalah.

"Sepertinya iya. Kita malah jadi cewek yang gak ada akhlak."

Tak lama kemudian, ada sebuah pengumuman. Pengumuman itu terdengar seluruh warga sekolah di SMAN 2 Bandung. Biasanya disuarakan oleh jurnalis atau yang lainya.

"Pengumuman untuk warga sekolah SMAN 2 Bandung. Kelas XI MIA 2, Shinazuki Riku masuk ke UKS Jiwa karena kelakuan kelas sebelah."

"Saya, sebagai ketua jurnalis berterima kasih pada Kelas XI MIA 1 untuk memberikan karma kepada Riku yang gak ngotak itu. Pak Sinetron dan Bu Aya menjadi puas setelah melihat video kalian di EluTube dan Pecebook."

"Jadi, pramuka berjalan seperti biasanya."

"Sekian dari jurnalis."

Satu sekelas pun turut bahagia karena sudah puas mengerjai Riku. Aku sedikit kasihan padanya meskipun aku melakukan hal yang salah. Mereka menganggapku sebagai calon istri idaman bagi Riku yang dapat menyakiti pacarnya.

Ingin sekali aku menolongnya. Namun, setiap kali aku bertemu dengannya, dia selalu menghindar dariku. Tidak ada pilihan lain. Aku ingin mencari peluang untuk memanjakan dia dengan memeluknya dari belakang dan menidurkannya di pangkuannya.

Setelah pelajaran Pramuka selesai, aku memutuskan untuk pulang dan rebahan di rumah sambil menonton sinetron yang kutunggu. Aku menyukainya karena bisa mendapatkan pembelajaran mengenai hubungan dengan pasangan dan konflik batin yang terkesan nyata.

Chelsea menghampiriku dan mengajak pulang.

"Baiklah! Aku akan pulang bersamamu."

"Hore! Aku selamat! Aku tidak perlu pulang bareng sama mantan yang gak ngotak lagi!" Chelsea menjadi girang karena tidak perlu pulang bareng bersama mantan.

"Apa? Apa kamu diajak Riku lagi?"

"Nggaklah! Dia bukan tipe gue lagi. Dia mah cowok lemah sama baperan," sindir Chelsea dengan mantan pacarnya.

Kami pun pulang dengan matahari yang bersiap untuk turun. Aktivitas kota masih berlangsung. Para siswa dan mahasiswa sudah pulang dari tempat belajar mereka. Pas pekerja kantoran memutuskan untuk pulang ke rumah karena mereka sudah bekerja selama 8 jam.

Setibanya di zebra cross dekat halte bus Toya, kami menyebrang ke halte bus untuk pulang ke rumah. Ketika kami menyebrang di tengah zebra cross, ada sebuah mobil yang melaju dengan lambat.

Chelsea bukannya menyebrang ke sisi jalan, ia menoleh ke arah mobil yang menghampiri Chelsea. Seketika Chelsea pun berteriak seakan-akan ingin ditabrak mobil.

"Tidak! Jangan tabrak aku! Aku masih mau hidup!"

Teriakan Chelsea menghentikan langkah kakiku ke halte bus. Mobil itu berhenti dengan pelan. Beberapa saat kemudian, pengemudi itu menunjukkan dirinya di jendela sambil mengomel Chelsea.

"Woi! Halangi jalan aja! Cepat jalan! Lebay kek artis sinetron aja."

"Tapi, kamu mau nabrak hati aku! Aku gak bisa kesana," lontar Chelsea yang alay tak tertolong.

"Banyak alasan kamu yah! Cepetan nyebrang sana! Entar aku nabrak kamu dan kamu masuk ke rumah sakit."

Aku merespon dengan cepat. Aku tidak mau masalah sepele ini diperpanjang lagi. Langkah kakiku menghampiri Chelsea dan membungkukkan badanku kepada pengendara mobil terbang itu.

"Maafkan aku, Pak! Kami akan menyebrang. Cewek ini sudah tidak ditolong lagi!"

"Silahkan! Sekalian aja bawa saja anak layangan ini menjauh dariku! Malas ladeni tuh cewek layangan.*

"Baiklah! Saya akan membawanya."

Tatapan dan senyuman yang ku lancarkan mengubah pandangan pengendara itu. Pengendara itu langsung jatuh hati padaku. Karena aku, pengendara itu tidak mau menjalankan kendaraannya, sehingga menimbulkan kemacetan kecil.

Aku membawa Chelsea dan meninggalkan kemacetan yang disebabkan pengendara karena jatuh hati sama aku. Setelah menunggu 19 menit untuk naik bus, kami duduk bersebelahan dan tidak terpisahkan. Aku menikmati kota Bandung yang penuh dengan hangat mentari.

Keknya, aku sudah diincar banyak cowok. Cowok ganteng, naik motor terbang merek Sungai Saki, dan bergaya dengan pakaian yang tren. Tapi, aku lebih menyukai cowok yang suka tidur di kelas, beban pacar, dan tidak ada akhlaknya.

Ok. Segitu saja ceritaku hari ini. Jangan lupa like, comment, dan share yah! Jika berkenan, silahkan subscribe channel Ruka Diary di EluTube. Sampai jumpa di diary selanjutnya. Dadah!