````
Vero juga merasakan nya" hah…ngak kok kak kita lagi kehabisan bahan aja"temannya ini suka sama kakel ini bahkan kadang masuk bahan gosipan, tapi kalau sedekat ini binggung mau menghadapinya kayak mana
"Oh tenang aja kita santai kok" sadar keadaan
Sibuk dengan pemikiran tapi hampir semua memikirkan kapan lah kakel ini pergi gak liat apa ornag risih
"Kita belum kenalankan, Kita sering lihat kalian selalu bareng jadi iri"
"Boleh kak" setuju vero
Sesi pengenalan yang terjadi membuat nani melihat semuanya dari ekspresi dan sikap yang direkammya dalam memori, apalagi sikap sahabatnya yang suka sama kakel ini cuek tapi hati tah kayak mana lagi"nama saya septi" senyuman pengenalan beda dari yang lain yang ditangkap sagfras bisa aku memiliki senyuman itu?
Waktu mereka berharga apalagi sagfras merasa sikap nani berbeda yang pendiam jadi asik, meyakinkan diri bahwa rencanya pasti berhasil jika lewat dua minggu dia akan mempertahankan walaupun disuruh putus tapikan bisa nyambung lagi
"Lo yakin mau lakukan besok" khawatir segano
"Awas nanti jadi senjata makan Tuan" nasehat segano
"Bagus kalau terjadi setidak nya gue gak akan bisa melepaskan nya jika taruhan nya selesai" balasnya, yang lain keget rencana mereka membuat dia tau Akan indah nya cinta itu behasil.
````
Risih itu yang dialami nani diperhatin bukannya salting malah pingin emosi Sama orang nya
"Kak bisa gak jauh jauh jaga jarak aman" tegur nani masih sopan kemarin sikap nya adem sekarang pecicilian
"Jangan geer jadi orang gue bukan dekat Sama lo tapi teman lo" elak nya sambil nunjuk nopi yang disamping nani
"Oh" cuek nani ini tanda dia udah malas Sama orang
"Udahlah nik biar ada keakraban sama kakel" ujar vero
Nani sebenarnya malas kalau dekat kakel dia maunya dekat yang seangkatan, ada rasa lain kalau yang gak satu server kayak dia
"Oh iya da kayak mana kau sama osis wibu itu?" kepo nani, soalnya waktu istirahat nani Sama tince melihat dia dengan kakel osis di meja piket yang lagi di godain teman kakel itu, rasa nya ada something dan itu betul saat firda salting tentang kakel itu tapi disembunyikan dibalik wajah acuh nya
"Iya nik, siapa orang nya?" kepo seni juga masalahnya firda gak pernah salting kalau bahas cowok
"Itu dia anak paskib 11 IPA, cuek tapi hitam Manis kalau senyum bisa mengalihkan dunia firda" goda nani secara mendetail tentang kakel itu
Lebih manis juga gue apalagi kalau senyum [batin sagfras]
"Dasar nani Jabir kali jadi anak" batin firda gregetan
"Boleh lah di gebet yakan fir" goda tince masalahnya dia pencinta tipe cowok yang dingin tapi cool dan perhatian tapi gak posesiv
"Coba aja kalau bisa, orang dia gak akan respect sama yang skskd" balas firda gak mau saingan
"Iya nya yaudahlah buat mu aja fir, masih banyak cowok di sini juga" ledek seni
"Udalah sen kau sama teman mu yang sering ganggu kau itu" ledek marito pasalnya dia sering liat seni berantam Sama teman satu kelasnya karna masalah sepele
"Ih, kiamat dunia kalau aku sama dia" geli seni
"Jangan gitu nanti jodoh baru tau rasa kau" ledek riama
"Ekhm, kita di cuekkin aja nih" xaniar ikut nimbrung ghibah para gadis
"Iya emang siap sih dia" lumayan ghibah sama cewek
"Itu bang arindra pasti kenalkan, ketua ekskul paskib, tinggi, manis enak jadi tempat buat dipeluk" definisi yang lengkap seperti menjawab soal bikin firda greget
Cemburu itu pasti"hapal ya"sinis nya, gini nih kalua cewek suka sama cowok pasti dicari tau seluk beluk nya sampai keakar akarnya. Heran jadinya
"Iya dong kak apalagi saat natap dia dunia ku jadi teralihkan" goda nani, firda jangan ditanya ingin hujat takut dosa
"Aku menyium ada yang terbakar tapi bukan api"ledek xaniar merasakan hawa panas
Mereka yang lagi dengar definisi cowok dari nani memfokuskan telinga akan ucapan itu
"Siapa kak?" kalau memang diantara mereka ada yang suka berharap jangan ada permusuhan
"Gue cemburu sama nani, gak usah cerita tentang cowok kalau mau tentang gue aja jangan yang lain"
Mereka binggung mau menghadapinya kayak mana jadi lebih baik didiamin aja, mata yang memang gak bisa diam mengedarkan pandangan melihat teman satu kelas melambaikan tangan padanya yang melihat dia biar gak diangap sombong "Suka" satu kata dari sagfras yang paham arah pandang nani
"Gak hanya teman" ungkap nani mencoba biasa akan pembicaraan tadi
"Yakin dek" pasti tince
Anggukan kepala nani "emang ada yang salah dari menyapa teman satu kelas?"
"gak ada yang salah kok, cuman jangan gitu amat liat nya takutnya salah paham" terang intan
"Yang kau rasakan sekarang kayak mana?" Tanya vero
"B aja, nyaman aja temanan sama dia nyambung aja gitu" jujur nani
Namanya gak tau masalah perasaan
"Ada gak orang yang buat kau semangat sekolah atau tiap hari ingin liat dia aja?" Tanya marito
"Ada " jawaban yang membuat orang penasaran
"Siapa?" kepo sagfras, tatapan mereka beradu nani yang tenang dengan sagfras yang salting
"Mereka, deca girls" jawab nani pasti melihat mereka
"Alasananya?" balas segano yang sedari tadi diam
"Aku ingin mengukir cerita yang akan kusimpan di otak dan akan kuceritakan pada semua orang bahwa aku punya sahabat dengan nama grup deca girl's" jawaban pasti dari nani
"Ah soswet" ucap merka kompak langsung pelukan kayak teletubise, cewek kalua pelukan itu rasanya bahagia banget rasanya nyaman sehangat pelukan mama dikala kita sedih
"Janji, bukan janji tapi yakin bahwa deca akan selalu bersama jangan bubar kecuali maut yang memisahkan kita paham" ungkap tince diangguki mereka
Banyak yang berharap persahabatan mereka langem tapi gak ada yang tau masalah apa yang akan dialami untuk kedepan nya
Walaupun kita tidak tau mereka secara mendalam tapi kebersamaan yang terjadi dapat menjawab itu semua, kita Beda tapi kita satu, kita gak se pendapat tapi dapat disatukan menghasilkan jawaban yang luar biasa itu lah deca
©©©©
"Kapan lo mulai tantang itu, ingat lo kalah dalam lomba" sungut gikel
"Ho'o ini udah sebulan lebih tapi kalian belum jadian Cuma dekat" sinis xaniar
"Sabar semua ada waktu nya" tenang sagfras "liat ini" tunjuk nya room chat dengan nani
"Serius lo, jangan main-main" sergah segano
"Tenang aja dia gak akan sakit hati kalau itu terjadi hubungan ini bisa lanjut tanpa haru diingatkan lagi" balas xaniar salah satu misinya