EXTRA PART
Aku selalu mensyukuri segala nikmat yang di berikan Tuhan untuk ku. Aku juga bersyukur karena Tuhan selalu memberiku kekuatan untuk bertahan dan tegar saat cobaan datang menerpa kehidupan tenang ku. Yaa itu lah kehidupan terkadang ada sedih namun kadang kala bahagia menghiasi.
"Princess.. sayang.. kau sudah siap... " Ahh itu suami ku Jake.
Dia masih terlihat gagah di usia nya yang ke 61 tahun. Meski begitu di mata ku Jake tetap terlihat yang paling tampan dan memukau.
"Sebentar lagi. Aku harus memastikan riasan ku"
Kini aku sedang berdiri di depan kaca besar di kamar ku. Aku sedang memperhatikan penampilan ku. Meski aku sudah tak lagi muda, penampilan harus tetap ku jaga. Aku menambah kan lipstik berwarna merah bata pada bibir ku dan menyemprotkan farfum pada tubuh ku .
"Kau wangi ... dan kau selalu cantik sayang" bisik Jake yang sudah memeluk ku dari belakang.
"Benar kah. Usia ku hampir setengah abad. Aku harus tetap perhatikan penampilan ku agar kau tak berpaling dari ku dan... "
"Sttt... Seperti apapun kau. Aku tetap mencintaimu. Berhenti berpikiran yang tidak-tidak " tegas Jake pelan.
Seolah Jake bisa membaca pikiran ku. Iya aku memang takut jika ada kemungkinan Jake berpaling dari ku demi wanita yang lebih muda dan lebih cantik dari ku.
"Ayo princess kita harus menyambut kedatangan keluarga calon suami Fe"
Oh iya aku akan bercerita sedikit tentang 'Fe'. Dia adalah anak kedua kami yang bernama Felisha O'Xander . Kami biasa memanggilnya 'Fe'. Kini usia nya 20 tahun. Sebenarnya dia masih menempuh pendidikan di salah satu university di negeri ini.
Dia sempat menjalin hubungan dengan seorang lelaki berkebangsaan inggris beberapa bulan sebelum akhirnya mantap untuk menjajaki hubungan yang lebih serius lagi.
***************
Tidak terasa waktu bergulir begitu cepat. Anak kedua ku Felisha sudah menikah dengan lelaki pilihan nya sebulan yang lalu.
Kini tinggal Jason, anak pertama ku itu belum juga menunjukkan tanda-tanda jika dia akan menikahi seorang perempuan.
Aku sempat khawatir pada anak lelaki ku itu. Usia nya sudah memasuki kepala tiga tapi dia seperti tidak tertarik pada pernikahan.
Apakah yang terjadi pada anak pertama ku itu?
Aku sudah sering menasihatinya. Bahkan aku sudah banyak mengenalkan nya dengan wanita-wanita cantik. Tapi seperti nya Jason tak berminat.
Apakah keengganan nya untuk menikah itu karena kejadian tujuh tahun lalu????
Flashback on
Hari itu Jason dan Sovia datang ke rumah. Itu adalah hal yang biasa. Jason dan Sovia akan berangkat kerja bersama dan pulang kerja juga bersama.
Kebetulan Sovia adalah sekretaris di perusahaan yang di pimpin Jason. Melihat keakraban mereka adalah hal yang biasa bagi ku. Meski aku masih menyimpan kekhawatiran akan hubungan mereka yang sangat dekat sejak kecil.
Singkat cerita beberapa tahun ini Sovia tinggal di rumah kami semenjak kedua orang tua nya meninggal karena kecelakaan kereta api.
"Mom. Dad. Jason ingin bicara serius" ucap anak laki-laki ku itu.
"Ya J, katakan lah" kata Jake santai dengan meletakkan koran harian yang baru saja di bacanya.
Jason tidak langsung bicara. Dia saling bertatapan dengan Sovia. Tangan mereka saling menggenggam. Entah mengapa aku seperti melihat sesuatu yang selalu aku takutkan. Seketika itu juga perasaan ku jadi tak enak. Dan kepala ku terasa sangat sakit.
"Jason dan Sovia telah sepakat akan menikah. Secepat nya... "
Pernyataan yang baru saja terlontar dari mulut Jason itu sungguh menjawab semua ketakutan ku. Tidak. Ini tidak boleh terjadi.
"Kalian yakin dengan pernikahan itu?? " tanya Jake.
"Ya Dad. Kami saling mencintai . Harap daddy dan mommy merestui rencana pernikahan kami"
"Tidak. Tidak boleh ada pernikahan di antara kalian. Hubungan itu adalah terlarang bagi kalian" ucapan itu akhirnya terlontar juga dari mulut ku.
"Kenapa mom. Kenapa mommy bilang terlarang? "
"Kalian memang bukan saudara kandung. Tapi kalian adalah saudara sepersusuan. Bukan kah mommy sudah pernah menceritakan semua itu pada mu Jason"
"Konyol sekali. Aku tidak perduli. Kami akan tetap menikah. Dengan ataupun tanpa restu dari mommy dan daddy"
Hatiku rasa nya langsung hancur mendengar ucapan dari Jason. Anak ku itu tidak pernah membantah atau pun melawan perkataan ku. Tapi lihat sekarang?? cinta nya pada Sovia mampu mengubah perilaku nya terhadap aku , ibu nya .
"Jason. Aku ini mommy mu. Tega sekali kau berkata seperti itu... " hati ku terasa sakit dan pertahanan tubuh ku langsung melemah. Kesadaran ku berangsur-angsur hilang.
Entah berapa lama aku tak sadarkan diri. Ketika aku mulai membuka mata, ku sadari jika aku sudah berada di suatu ruangan bernuansa putih-putih.
Ohh apa yang terjadi pada diriku ?? Di mana kah aku ???
"Sayang kau sudah sadar" tanya Jake terlihat sangat khawatir.
Aku mengangguk lemah. Aku berusaha untuk bangun tapi Jake menahan ku.
"Berbaring lah. Kau belum sepenuhnya pulih" ucap Jake terdengar sangat bersedih.
"Aku kenapa Jake? "
"Kau baik-baik saja. Hanya... " Jake menggantungkan perkataan nya. Dan itu membuat ku penasaran.
"Kita harus lebih bersabar lagi sayang...."
Jake mengatakan padaku jika aku mengalami pendarahan hebat yang mengakibatkan janin dalam kandungan ku harus pergi.
Aku sempat tak percaya dengan apa yang di katakan Jake. Bagaimana mungkin aku kembali hamil di usia ku yang ke 42 tahun? Dan aku bahkan tak menyadari jika aku sedang hamil anak ketiga kami.
Aku memang ibu yang lalai. Andai saja aku tau lebih cepat, mungkin keadaan nya tidak seperti ini.
********
Seminggu kemudian.
Jason kembali datang menemui ku. Aku berharap dia telah berubah pikiran.
"Mommy. Jason minta maaf. Karena Jason kita harus kehilangan calon bayi nya"
Aku bisa melihat penyesalan di wajah tampan anak pertamaku itu.
"Tidak apa nak. Mommy sudah ikhlas "
"Maafkan Jason mom" anak lelaki ku itu langsung memeluk ku dan kami menangis bersama.
"Mom. Jason sudah memutuskan hubungan dengan Sovia" dia mengatakan itu dengan suara bergetar. Aku tau jika dia sedang dalam keadaan patah hati.
Aku jadi lega setelah mendengar kata-kata Jason. Tapi bukan berarti aku senang dengan kesedihan yang di rasakan anak lelaki ku itu.
"Jangan bersedih J. Nanti mommy akan carikan calon istri yang lebih baik lagi yaa " ucap ku mencoba menghibur anak ku itu.
"Tidak mom. Mungkin hanya Sovia wanita yang akan selalu Jason cintai. Dan mungkin cuma dengan dia Jason punya keinginan untuk menikah dan punya anak"
" J mengapa kau mengatakan hal yang seperti itu? "
"Jason sudah memutuskan untuk tidak akan menikah jika itu bukan dengan Sovia. Tapi kenyataan yang ada hubungan kami terlarang bukan? Jadi pernikahan itu sudah Jason coret dalam agenda hidup"
"Astaga Jason. Tidak seharus nya kau berkata demikian nak.."
"Maaf mom . Jason harus pergi dulu . Mommy harus istirahat yang banyak supaya lekas sembuh .." setelah itu dia pamit pergi meninggalkan aku yang masih menyesali keadaan .
Seandai nya saja kalian bukan saudara sepersusuan . Mungkin kah keadaan menjadi lebib baik ??
Sejak saat itu sikap Jason menjadi dingin kepada aku ataupun Jake. Bahkan dia memutuskan untuk tidak lagi tinggal di rumah kami. Dia lebih memilih tinggal di Jakarta dan mengurus perusahaan Kesuma Group saja. Dia melepaskan kuasanya atas Xander Group kembali pada Jake.
Flashback off
*****************
Hingga kini aku masih sering memikirkan Jason. Sebenarnya aku juga menyesalkan kenyataan yang ada. Seandainya Jason Sovia bukan saudara sepersusuan, maka tak ada hal yang harus menjadikan hubungan mereka terlarang.
Sesungguh nya Sovia itu wanita yang baik. Dia sangat sopan dan memang cantik. Wajar saja jika Jason menyukainya terlebih lagi mereka memang sudah akrab sejak masih kecil.
Tiga tahun lalu Sovia sudah menikah dengan seorang lelaki asal Indonesia tepatnya Jawa. Pernikahan mereka terlihat bahagia apalagi kini mereka telah memiliki seorang anak perempuan.
Melihat Sovia yang sudah bahagia dengan caranya sendiri membuat aku sedih jika melihat Jason yang juga belum menemukan kebahagiaan nya.
Apakah hingga kini pintu hati nya masih di tutup rapat untuk pernikahan???
Ataukah Jason mengalami kelainan orientasi?? dia menyukai sesama jenis ??
Oh tidak.
Aku pun sudah menempatkan beberapa orang untuk menyelidiki Jason selama berada jauh dari pengawasan aku atau pun Jake.
Jujur saja aku masih belum bisa melepas anak pertama ku itu tanpa pengawasan begitu saja.
Sejauh ini tidak ku dapati hal-hal yang aneh ataupun mencurigakan. Setidaknya itulah hasil laporan dari orang-orang yang mengikuti Jason tanpa sepengetahuannya.
Sesekali aku dan Jake akan datang ke Jakarta untuk mengunjungi Jason. Selama di Jakarta dia memilih tinggal di apartment yang di beli nya dari pada tinggal di Mansion peninggalan keluarga Kesuma.
"Jason. Anak mommy... " aku langsung memeluk anak laki-laki ku itu.
"Mommy. Daddy. Kenapa datang tiba-tiba? " tanya Jason terdengar tak suka saat kami mengunjungi apartment nya.
"Memangnya kenapa ? Kami ini orang tua mu. Apa kami tidak boleh berkunjung? "
"Bukan begitu Daddy hanya....
Jake menarik ku masuk ke dalam apartment Jason. Kami langsung duduk di sofa yang tersedia.
"Jika kedatangan mommy dan daddy ke sini untuk kembali menyuruh ku bertemu dengan seorang wanita lagi, maka aku akan menolak nya " ucap Jason dengan nada dingin.
"Kau bahkan tau maksud kedatangan kami secepat itu nak "
"Mommy. Daddy. Tolong hentikan hal itu. Jason tidak tertarik dengan pernikahan"
Setelah Jason berkata seperti itu, tidak ada lagi pembericaraan yang terjadi. Kami bertiga saling diam dengan pemikiran masing-masing.
"J... Apa kau tak ingin menemukan kebahagiaan mu seperti hal nya Sovia yang sudah lebih dulu menemukan kebahagiaan nya" aku akhirnya kembali memulai pembicaraan.
"Jangan membericarakan tentang 'Dia' di hadapan ku mom"
"J... Mommy hanya khawatir pada mu nak"
"Mom aku baik-baik saja"
"Jason. Usia mu sudah memasuki kepala tiga. Bukan kah sudah seharusnya kau menikah dan memiliki keluarga. Seperti adik mu Felisha" kata Jake mencoba menasihati Jason.
"Daddy. Sudah berapa kali Ku katakan jika aku tidak akan menikah"
"J. Kamu tidak boleh bicara seperti itu. Pernikahan itu ibadah nak. Lagipula daddy dan mommy ini semakin tua. Kami ingin sekali menimang cucu dari mu"
"Mommy kan bisa dapat cucu dari Fe. Minta lah cucu yang banyak dari anak kesayangan mom itu"
Hening sejenak.
"Jason harap kalian tidak akan mengunjungi ku lagi jika hanya untuk menasihati ku untuk menikah agar dapat cucu. Aku sudah sangat bosan mendengar semua itu"
Sejak hari itu aku dan Jake tidak pernah lagi mengunjungi Jason. Tapi aku selalu menghubungi nya lewat telepon ataupun mengirimi nya email meski tidak sesering dulu.
Aku masih selalu memotivasi nya untuk menikah dan segera memberi ku cucu.
Hingga suatu hari aku mendapat email dari Jason yang isi nya membuat ku bingung.
"Jason akan mewujudkan keinginan mommy dan daddy untuk memiliki cucu. Tapi tidak dengan pernikahan"
Setelah mengirimi ku pesan seperti itu, Jason tak pernah lagi membalas pesan ku. Dia juga tak pernah menjawab telepon ku lagi.
"Sayang... Pandangan mu melihat ke arah Televisi tapi pikiran mu seperti tidak ada di sini. Apa yang terjadi hm? Kau tidak boleh stress "
"Maaf. Aku hanya.... "
"Permisi tuan. nyonya. Tuan muda sudah datang" perkataan seorang Maid itu menghentikan perkataan ku.
Aku sudah akan meninggalkan ruang keluarga ini dan menyambut kedatangan anak pertama ku itu. Tapi dia sudah terlihat di hadapan ku dan juga suami ku.
"Jason. Anak mommy... " aku sudah menghambur memeluk Jason. Ada rasa haru terselip saat aku kembali bertemu dengan Jason setelah sekian lama tidak melihat nya di rumah ini.
Berbeda dengan diriku yang begitu senang akan kehadiran Jason, Jake justru hanya diam dan memandang Jason dengan tatapan penuh intimidasi.
"Daddy. Aku bisa jelaskan.... " ucap Jason yang sudah mendorong kereta bayi.
Aku melihat heran pada benda yang bisa berjalan itu. Di dalam nya terdapat seorang bayi mungil yang terlihat mirip sekali dengan Jason saat masih bayi.
Yaa Tuhan. Mungkin kah.....
Aku kembali teringat dengan pesan terakhir yang di kirim Jason.
Apakah ini.....
"Dia. Joshua. Anak kandung ku. Ini cucu yang selama ini mommy dan daddy ingin kan "
Apakah aku tidak salah dengar?
Jason memberi kami cucu. Jason memiliki anak yang sangat mirip dengan nya. Tapi Jason tak pernah menikah.
Yaa Tuhan apa sebenarnya terjadi???????
THE END
CATATAN AUTHOR :
Terimakasih untuk pembaca setia yang mau meluangkan waktu nya untuk membaca cerita ini . Untuk volume 1 cukup sampai di sini ya. Nantikan volume 2 yaa Masih di lapak ini .
See U ........,
*************************