AUTHOR POV
Gadis itu berjalan bergandengan dengan lusiana teman satu kelas yang duduk sebangku dengannya. Mereka berjalan menuju gerbang sekolah menunggu jemputan .
" Itu jemputan ku sudah datang Flo " Kata Lusi sambil menujuk sedan hitam yang berhenti di dekat gerbang sekolah.
" Kamu mau ikut aku enggak Flo ? ntar aku suruh supirku putar haluan ke rumah kamu " kata Lusi menunjuk sopir muda nan tampan yang siap membukakan pintu untuk majikannya .
"Makasih Lu ... tapi enggak usah deh Lu ... bentar lagi Mita datang kok . Kamu duluan aja " kata Flora sambil tersenyum .
" Yaa udah deh aku duluan yaa ... bye " lusi menjauh sambil melambaikan tangan .
Flora melambaikan tangan sampai sedan itu menghilang di balik tikungan .
Tak lama deru suara motor sport terdengar mendekat .
" Non Flo ... ayoo naik " kata Mita di balik helm pembalapnya .
*************
Mita membawa Flora ke sebuah cafe tak jauh dari sekolahnya . Di sana sudah ada Joseph menunggu . Ketika yang di tunggu memperlihatkan diri dari pintu masuk Joseph melambaikan tangan agar mereka segera bergabung .
" Akhirnya kalian datang juga . Ayo duduk dulu " kata Joseph sambil menjentikkan jari nya menyuruh pelayan mendekat .
" Apa kabar mu Flora?? "
kata Joseph sesaat setelah pelayan yang mencatat pesanan mereka pergi.
" Baik ... om ..." kata Flora dengan nada datar .
" Kau terlihat lebih kurus nak . Aku tak yakin kau baik-baik saja" kata Joseph khawatir . Bagaimana pun dia merasa memiliki tanggung jawab untuk memastikan kalau pewaris tunggal Kesuma Group itu baik-baik saja .
"Mita apakah asupan makanan Flora sudah di perhatikan ?" Tanya joseph sambil menatap Mita penuh selidik .
" Dia selalu makan tiga kali sehari pak, Porsi makannya memang sedikit " kata Mita menjelaskan .
" Hmmm begitu . Tapi seperti nya Flora lebih kurusan jika di bandingkan terakhir saya melihatnya " kata Joseph kemudian mengalihkan tatapannya ke gadis kecil itu .
" Flora sayang . Cerita sama om kalau ada sesuatu yang tak membuat mu nyaman "
Flora hanya memandang Joseph namun tak menghiraukan lelaki yang lebih tua dari ayahnya itu .
Keadaan hening sesaat . Flora terlihat sedang berpikir kuat .
Aku harus minta penjelasan om Joseph tentang si nini lampir . Sarah .
" Flora tidak suka sama tante Sarah . Dia kejam . Dia mencuri perhiasan mommy. Dia ..... " Flora tak melanjutkan perkataannya . Gadis itu menangis di pelukan Mita.
" Sudah non ... sudah... jangan nangis dong " kata Mita sambil mengelus rambut Flora dengan sayang .
Tak perlu Flora mengatakan lebih detail . Sebenarnya Joseph sudah tau . Seperti bisa membaca pikiran Flora dan Mita . Mungkin keputusannya untuk menitipkan Flora kepada Sarah dan Daniel adalah hal yang kurang tepat . Namun mau bagaimana lagi hanya mereka kerabat terdekat Kesuma Group . Lagipula tidak mungkin jika dia menyerahkan Flora ke pada Mr.xander yang fedofil itu . Yaa meski mereka akan menikah nanti nya saat Flora sudah cukup umur .
Joseph merasa bersalah . Namun dengan tetap tenang dia segera memikirkan cara agar Flora bisa kembali tersenyum .
" Tenang lah nak ... keadaan akan menjadi lebih baik " kata Joseph berusaha menyakinkan Flora .
*************
Setelah menikmati makan siang bersama Joy , Sarah duduk santai sambil menonton infotaiment yang memberitakan tentang artis Holywood, Devani Jackson yang sedang naik daun dan menjadi brand ambasador untuk merk ternama smartphone canggih dan berkelas.
Devani Jackson, artis yang merintis karir semenjak kecil itu kini telah menjelma menjadi selebritis paling di puja karena kesempurnaan fisiknya yang bagai dewi dari kayangan .
Sarah mengganti chanel Tv dan tidak lagi menemukan acara yang di sukainya . Dia terus memencet-memencet tombol di remote control tapi tak berhasil .
" Sialan . Acara Tv nggak mutu " kata nya sambil melempar asal remote ke meja kaca itu . Dan untung nya tidak terbanting ke lantai marmer yang keras itu.
Dia melirik jam dinding yang menunjukkan jam 4 sore .
Dari tadi aku enggak lihat anak manja itu . kacung nya juga enggak kelihatan .
Sarah mengedarkan pandangannya ke segala arah . Dia tidak menemukan Flora ataupun Mita
.
Di mengedarkan penglihatannya pada arah pintu masuk gerbang utama Mansion itu .
"Seperti ada yang datang memasuki halaman siapa yang datang bertamu jam segini . Yang jelas bukan Daniel" . Kata sarah dalam hati .
Sarah mengikuti pendengarannya dan benar saja dia melihat Flora turun dari motor sport yang di tunggangi Mita .
" Bagus yaa jam segini baru pulang . Kemana aja kamu anak manja" kata Sarah sinis
" Non Flo . Ayo masuk kamar yaa . Istirahat " kata Mita tak menghiraukan Sarah yang bersedekap di depan pintu masuk yang lebar itu .
Mita menggiring Flora berjalan melewati Sarah yang jengkel tak di hiraukan .
" Tunggu Mita " kata Sarah lantang .
Mita menghentikan langkahnya dan menyuruh Flora lebih dulu menaiki tangga ke lantai dua .
Sarah mendekati Mita yang tak membalikkan badan nya .
" Dari mana saja kamu dan anak manja itu ? " Tanya Sarah tegas.
" Bukan urusan anda " kata Mita datar masih membelakangi Sarah .
" Jelas urusan ku . Kau keluar rumah tanpa seijin ku dan Kau baru pulang sore hari dengan membawa anak manja itu . Apa maksud mu huhh ? " Kata Sarah penuh penekanan.
" Saya sudah bilang tadi bukan urusan anda nyonya Sarah yang terhormat " jawab Mita lagi.
" Kau... kau lupa sedang berhadapan dengan siapa hah ? Aku yang memegang kuasa di sini . Kau tentu paham . Bahkan jika aku mau, aku bisa memecat mu sekarang juga . Kamu membawa pengaruh buruk untuk anak manja itu hingga keluyuran sampai jam segini "
Mita membalikkan tubuhnya dan mendekati Sarah . Memandang Sarah tanpa merasa takut atau pun gugup .
" Cukup nyonya . Saya tau posisi saya . Dan saya rasa nyonya juga sadar apa sesungguh nya 'posisi' nyonya di mansion ini " kata Mita penuh penekanan pada kata posisi .
" Apa maksud mu Maid ?" Kata sarah mengejek .
" Anda hanya 'menumpang' di sini . Jadi jangan merendahkan diri anda dengan menggerogoti kekayaan Kesuma Group yang sesungguhnya adalah milik Flo seorang . Setidaknya anda bisa bersikap lebih baik dengan Flo jika anda tidak bisa mengasihi anak malang itu. Apa anda tidak sadar selama ini anda dan keluarga anda menggantungkan hidup dari belas kasih mendiang tuan dan nyonya besar ( Hendra dan Suci ) " kata-kata Mita yang seakan menohok harga dirinya membuat Sarah meradang .
" Berani nya kau berbicara seperti itu di hadapan majikan mu maid . Cuihhhh . Dan perlu kau tau . Aku ini adalah adik nya Hendra sialan itu dan aku ini .....
" Lebih tepatnya adik tiri " kata seseorang yang datang di belakang sarah memotong perkataan perempuan itu .
Sarah segera berbalik arah dan mendapati Joseph berdiri di depan pintu masuk di iringi oleh dua bodyguard nya yang menenteng banyak sekali belanjaan . Seperti nya mereka baru saja shoping .
" Kalian berdua tolong bawakan semua itu ke kamar Flora . Mita tolong kamu antar mereka " kata Joseph .
Sarah memandang Joseph dengan tajam . Tapi masih belum bisa berkata-kata .
Sialan . Ngapain Joseph tua ini ke sini .
" semua yang di katakan mita itu benar Sarah . Jaga sikapmu . Jika tidak, aku akan mengusir mu dari kemewahan ini .
***********
Flashback on
MITA POV
Perasaan ku enggak tenang membiarkan non Flora di antar sama Sarah . Jadi ku putuskan untuk mengikuti mereka dari belakang dengan motor ninja hitam kesayangan ku .
Aku berusaha menjaga jarak agar tak memancing perhatian . Ternyata firasat ku tepat . Non Flora di turunkan di jalanan dan nini lampir itu dengan sengaja memepet jalan yang tergenang air kotor dan byurrr pakaian nona Flora basah dan kotor . Untung nya aku sudah antisipasi dengan membawa seragam sekolah nona Flora sebagai jaga-jaga aja sih . Bukan hanya baju sekolah non Flo yang ku bawa dalam tas ransel . Masih ada lagi barang-barang yang di perlukan saat emergency .
Setelah nona flora naik di atas motor ku .
" Pegangan yang kuat yaa non . Saya mau ngebut " kataku . Dan langsung tancap gas .
Setelah sampai gerbang sekolah sekolah dasar nona Flora . Masih ada waktu 10 menit lagi sebelum bel masuk berbunyi . Aku minta ijin sama satpam sekolah untuk mengantar non Flo sampai kelas setelah mengganti seragam kotornya dengan seragam bersih yang ku bawa dalam tas .
Selesai mengantar nona Flora masuk kelas aku segera menuju parkiran dan kembali ke tempat dinas sebelum ketiadaan ku di sana di ketahui si sarah nini lampir . Bisa- bisa dia mengamuk karena aku keluar tanpa ijin darinya . Tiba - tiba handphone ku berdering siapa yang menelpon ku .
" Yaa tuan Joseph "
**************
Setelah selesai makan siang di cafe . Aku mengajak Flora untuk jalan-jalan ke mall setelah menyuruhnya mengganti seragamnya dengan dress yang ku bawa dalam tas ransel ku .
Flora mengajakku untuk bermain di amazone . Dia suka sekali bermain basket . Katanya itu mengingatkan nya pada Joy . Mereka memang dekat . Seperti adik kakak .
Saat itu aku ingin membeli softdrink di stan yang berdekatan dengan wahana permainan anak itu . Aku memesan minuman yang ku mau , tak lupa memesankan untuk majikan kecil ku itu . Aku menoleh ke arah gadis itu yang dengan riang nya bermain . Dia melambai kan tangannya ke arah ku dan ku balas dengan tersenyum ala bintang iklan pasta gigi . Smile .
" Hey .... ketemu lagi di sini " tanya seseorang yang baru datang di dekat ku .
Aku terkejut melihat tuan Joseph datang dan di gandeng oleh gadis remaja cantik yang lebih cocok menjadi anaknya .
" Hey . Hey .. aku sedang berbicara dengan mu . Kenapa kau malah melihat ku seperti itu ? "
" Ehhh .. emm maaf tuan . Aku kesini sama nona Flora . Itu dia sedang main di sana " kata ku sambil menunjuk majikan kecil ku
Abg tua itu angguk-angguk . Dan memperkenalkan gadis remaja itu pada ku .
" Ohh iya . Mita . Perkenalkan ini Rosita calon istri ku "
What the hell .
Aku dan Rosita saling berkenalan dan berjabat tangan .
" Wah cantik sekali ya calon istri anda . Masih ' muda ' lagi " kata ku penuh penekanan pada kata muda .
Yang benar saja Joseph itu mau menikahi anak di bawah umur . Secara Rosita masih sekolah SMA kelas tiga . Memang tidak ada yang salah dengan hubungan mereka secara tuan Joseph itu duda tanpa anak yang tergolong masih keren di usianya yang setengah abad . Dia kelihatan lebih muda dari usia sesunguhnya. Semenjak mendiang nyonya Evelyn meninggal , tuan Joseph tak pernah lagi dekat dengan wanita . Tapi lihat sekarang .
" Kamu bisa saja memuji . Kami akan menikah setelah saya lulus sekolah . Iya kan sayang ? " kata Rosita bergelayut manja pada Joseph .
Aku semakin tak percaya dengan apa yang ku dengar .
" lebih cepat lebih baik . Kalian memang serasi " kata ku lagi.
Setelah puas bermain, nona Flora menemui ku dan langsung menghabiskan softdrink yang aku beri untuk nya . Haus sangat rupanya anak ini .
Flora cepat akrab dengan Rosita dan mereka sangat cocok . Seperti saudara saja . Akhirnya Aku bersama Rosita dan nona Flora sepakat untuk shoping . Dan membiarkan joseph menjadi kacung untuk membawa barang belajaan kami . Aku sendiri hanya membeli jeans dan kemeja saja . Beda lagi sama Rosita dan Flora yang hampir memborong toko . Alhasil Joseph lah membayar semua tagihannya dan dia kewalahan membawa tentengan begitu banyak sampai menelpon orang suruhannya datang dan membawa mobil lagi untuk mengangkut barang-barang mahal tersebut karena dalam mobilnya saja tentu tidak muat .
Flashback off
************
Malam itu terasa beda . Sepi . Sarah tidak ikut bergabung untuk makan malam . Hanya Flora dan Joy yang ada di meja makan . Sarah di dalam kamar nya sendiri karena Daniel masih belum pulang dari luar kota .
Sarah duduk di sofa empuk dalam kamar nya sambil memijit pelipis nya yang berdenyut .
Sialan ini karena abg tua itu . Joseph .
Sarah begitu gelisah mondar mandir mengitari kamar nya .
Ku ingat kan padamu Sarah . Jaga sikap mu kepada Flora . Jika kau ingin tetap hidup mewah sampai tua . Dan ... jangan pernah terlintas dalam angan mu untuk mengambil alih Kesuma Group jika kau tak ingin hidup sengsara sampai ajal mu .
" Kata-kata itu . Apa maksud tua bangka itu mengatakan hal yang seperti kutukan . Sialan . Dia tidak tau sedang berhadapan dengan siapa huh " Sarah gusar dan mengacak-acak rambut nya.
**********
Lelaki itu menutup laptopnya . Dia bersandar pada kursi empuknya sambil meregangkan otot-otot yang terasa kaku . Dia melirik ke arah jam tangannya yang menunjukkan jam 1 siang . Saat nya makan siang . Dan dia memang lapar . Dia teringat sudah janji makan siang dengan dr.Devina dan Philip asistennya .
Saat itu pintu ruangan nya terbuka dan menampilkan seorang wanita berpakaian casual dan memakai kacamata hitam besar yang membuat orang tidak mudah mengenalinya . Jake mengkerutkan keningnya . Menerka-nerka siapa kiranya wanita ini berani masuk ruangan nya tanpa mengetuk pintu .
" Ma.. maaf kan sa.. say.... saya
Mr.xander ...saya su..dah melarang wa..nita ini menemui anda . Ta.. pi dia me..maksa " kata Daisy sekretaris Jake dengan gugup dan takut jika boss nya itu marah.
Jake yang masih duduk santai di kursinya hanya memasang ekspresi datar dan menggerakkan dua jari nya mengisyaratkan Daisy menjauh .
Wanita itu mendekat .
" Hai Jake " katanya sambil membuka kacamata hitamnya dan menampilkan seorang wanita yang cantik . Dan dia adalah salah satu artis holywood yang terkenal . Devani Jackson .
Jake tidak membalas sapaan wanita itu . Dia mendengus dan membuang muka ke arah lain . Jake segera bangkit dari duduknya dan mengambil kunci mobilnya di atas meja . Dia berjalan melewati Devani tanpa memandangnya .
" Tunggu Jake " sergah Devani memegang lengan Jake .
" Lepas " kata Jake yang terdengar seperti perintah .
" Tidak sebelum kau mau menemani ku makan siang " pinta Devani masih tetap menjaga sikap .
Tangan nya masih memegang lengan Jake . Dan tangan nya yang lain mencoba untuk menyentuh bagian wajah lelaki itu . Dan berhasil membuat lelaki itu memandang ke arahnya yang di harapakan akan memberikan tatapan penuh damba seperti lelaki lain di luar sana . Namun di luar dugaan lelaki itu malah mengintimidasi nya dengan tatapannya yang membekukan .
" Hentikan . Sebelum ku panggil security untuk menyeret mu keluar dari ruanganku . Dan ku pastikan ini adalah kunjungan mu yang pertama dan yang terakhir " kata Jake dengan tegas dan menghempas tangan Devani dari tubuhnya .
Jake berlalu dan meninggalkan devani yang ternganga tidak percaya dengan reaksi Jake .
Wanita itu mencoba menguatkan hatinya menerima penolakan dari pujaan hatinya .
Dia menyeringai di sela-sela deraian air mata yang meluncur bebas di wajah mulusnya .
" Mengapa kau tidak pernah mencoba sedikit saja membuka hati mu untukku Jake ? Hanya sedikit . Biarkan aku menempati sedikit saja ruang di hati mu ... aku tidak minta banyak . Hanya sedikit " wanita itu jatuh lemas di lantai yang dingin itu .
Saat jaket akan memasuki lift dia mendapati Philip sang asisten ada di dalam nya .
" Well kau di sini . Tepat sekali . Temui wanita itu . Dia perlu pelukan hangat mu untuk menenangkannya " kata Jake dengan datar .
" Siapa Jake " tanya Philip heran .
" Dia masih di dalam ruanganku . Temui dia . Buat lah dia jatuh hati padamu . Aku sudah sangat bosan selalu di kejar oleh wanita gila itu " kata Jake kemudian menepuk pundak sahabatnya itu .
" Good luck Philip .. " Jake menyeringai dan pergi .
Philip melihat wanita yang di rindukannya . Dia melihat gadisnya yang berantakan sekali . Dia segera meraih Devani dalam pelukannya .
" Sudah Deva ... jangan menangis lagi " philip mencoba menenangkan gadis itu .
" Kenapa? kenapa aku selalu di tolak ? Apa yang kurang pada diriku ku ? "
"Sttt.... sudah Deva " Philip melonggarkan dekapannya dari Devani dan menangkup wajah wanita itu . Dia menyapu air yang menggenang di wajah Devani dengan lembut .
" Dengar aku Deva . Kau cantik . Kau sangat sempurna . Dan Jake itu sangat tolol telah menyianyiakan wanita seperti mu " .
*** *********
Pada part-part awal aku lebih banyak pengenalan tokoh dan latar belakang konflik yaa... Sebentar lagi kita akan masuk ke bagian konflik yang bertubi-tubi dan klimaks yang menyentuh hati.
Mohon dukungan nya dengan vote dan komentar nya .
Terimkasih
by: Mahrita J