AUTHOR POV
"Maaf anda siapa ya ?? Apa kita saling kenal ?? " ucap Flora serak.
"Princess ini aku ... Jake "
"Apa anda mengenal ku ? " Tanya Flora bingung
Dia memang tidak bisa mengingat apapun tentang lelaki dewasa di depannya.
"Kau sungguh tidak mengingat aku ?" Tanya Jake dan mendapat anggukan yakin dari Flora.
Jake mengusap wajahnya kasar. Yang ditakutkannya ternyata terjadi. Flora melupakannya. Terbersit rasa sakit pada perasaan Jake yang mengetahui Flora telah lupa akan dirinya dan segala kenangan yang pernah ada. Memang hal itu mungkin bukan lah keinginan Flora tapi apakah hanya Jake saja yang hilang dari memori gadis itu.
"Coba kau ingat-ingat lagi Princess ?"
Flora hanya diam sambil memejamkan mata namun tidak terbersit sedikitpun kilasan mengenai lelaki di depannya.
Flora menggeleng dan itu membuat Jake semakin merasa sakit.
" Kenapa kau melupakanku Princess" lirih Jake yang tak ingin lagi memaksa Flora mengingatnya karena dia teringat pesan dokter yang mengatakan jika Flora tidak boleh berpikiran terlalu keras.
Krekkk
Pintu ruangan rawat Flora terbuka dan Joy muncul dari balik pintu dan segera masuk dengan di susul Daniel dari belakang.
"Flo .. Kau sudah sadar Sayang" Joy langsung mendekat ke arah Flora dan memeluk Flora tanpa menghiraukan Jake yang sudah lebih dulu berada di tempat itu.
"Aku merindukanmu Flo. Kemana saja kau seminggu ini, kau tau aku sangat mengkhawatirkan mu "
Melihat adegan drama di depannya sungguh membuat Jake kesal. Dia mengepalkan tangannya kuat seakan siap menerjang Joy yang berani sekali menyentuh dan memeluk gadisnya.
"Bicara apa kamu Joy. Bukan kah kita baru saja jalan-jalan ke luar kota dan menaiki sampan di tengah danau. Kau tentu masih ingat kan saat aku tenggelam"
Jlebb
Penuturan Flora sungguh mengejutkan 3 lelaki yang ada di ruangan itu. Ternyata ingatan Flora selama dua tahun Terakhir telah hilang. Jake semakin marah melihat keadaan yang tak berpihak padanya.
"Ternyata kenangan itu telah terlupakan" Jake memandang nanar pada sosok wanita nya sebelum dia beranjak pergi menjauh dari ruangan tersebut.
Mita dan Catty yang berpapasan dengan Jake di koridor rumah sakit nampak heran melihat raut wajah Jake yang terlihat kusut.
"Uncle.. Kenapa disini ? Siapa yang menjaga Flora ?" tanya Catty heran melihat Jake yang tak merespon pertanyaannya.
Jake berjalan menjauh dari kedua wanita yang masih saling pandang tak mengerti dengan apa yang terjadi. Dan mereka pun berlari-lari kecil sampai mendekati ruangan Flora di rawat.
Jake memilih duduk di bangku taman yang ada di rumah sakit itu. Matanya terpejam seolah ingin menenangkan kekesalannya pada kenyataan dimana Flora telah lupa akan kenangan yang pernah ada antara mereka. Memang hanya sedikit. Namun begitu berkesan bagi Jake yang selama ini begitu mendamba Flora. Bagaimana tidak penantian Jake selama 10 tahun ini seolah sia-sia karena rencana pertunangannya dengan Flora terancam batal.
Lamunan Jake terbuyarkan saat ada sebuah lengan yang menyentuh punggungnya.
"Sedang melamun heh"
"Kau mengejutkan ku Joseph "
Lelaki tua itu terkekeh. Dan memposisikan bokongnya untuk duduk di dekat Jake.
"Aku sudah mempersiapkan semuanya seperti rencana lama. Kau akan segera memiliki Flora. Kurang dari sebulan lagi kalian akan bertunangan dan sebulan kemudian kalian akan menikah"
Penuturan Joseph seharusnya bisa membuat Jake senang namun Joseph di buat heran mendapati reaksi sebaliknya dari Jake.
"Apakah yang ku katakan salah ? Harusnya kau bergembira..."
"Dia melupakan ku" ucap Jake memotong perkataan Joseph.
"Semua tentang ku" lirih perkataan Jake membuat Joseph memahami situasi yang ada.
"Bagaimanapun keadaannya pertunangan tetap akan terlaksana. Aku akan mengatur semuanya. Kau tak perlu khawatir" kata Joseph sambil menepuk pundak Jake.
********************
Dengan napas masih tersengal-sengal Catty memasuki ruangan yang telah terbuka. Keningnya mengkerut melihat dua orang lelaki yang seperti di kenalnya. Dan yang lebih membuat Catty takjub adalah melihat Flora telah sadar dan sekarang dengan posisi duduk diranjangnya.
"Flora .. Kamu sudah sadar " Catty langsung menghambur memeluk sahabatnya itu.
"Kamu siapa ? "Tanya Flora bingung.
Sudah dua orang yang tak di kenalnya dengan lancang memeluk nya dengan bahagia mengetahui dirinya baik-baik saja. Sebenarnya ada apa ini ?
"Flora jangan bercanda. Aku Catty. Jangan bilang kau sedang berpura-pura hilang ingatan" Flora nampak berpikir keras namun tidak bisa mengingat apapun. Flora kembali menggelengkan kepala.
" Mungkin kamu perlu waktu untuk mememulihkan ingatanmu" Catty berjalan mundur dan tanpa sengaja menabrak seseorang di belakangnnya. Catty segera berbalik dan sangat terkejut menemui Joy di ruangan itu.
"Kamu" kata Catty dan Joy bersamaan.
"Kalian saling mengenal" tanya Flora sambil memperhatikan ekspresi kedua orang di depannya yang sama-sama terkejut.
Tentu saja Catty mengenal Joy. Meski tidak begitu akrab. Namun Catty dan Joy sering berpapasan saat berada di lobby ataupun di lorong bangunan apartement yang di tempati Philip. Kebetulan apartement yang Joy tempati bersama Carmen terletak persis di depan apartement milik Philip. Bisa di katakan mereka tetangga meski jarang berkomunikasi.
***************
Di taman rumah sakit
"Sebenarnya aku ingin sekali mengucapkan terimakasih padamu. Namun saat aku sadar kamu sudah tidak ada " tukas Catty tulus pada Joy yang telah menyelamatkan nyawanya saat insiden berdarah tahun lalu sebelum Chaty di kirim Jake ke Indonesia.
"Santai saja. Sebenarnya aku juga ingin menungguimu sampai sadarkan diri namun aku juga sedang di kejar waktu. Aku harus mengejar penerbangan pesawat yang akan mengantarkan ku pulang ke Indonesia. Aku biasa pulang ke rumah jika sedang libur " kata joy menjelaskan.
"Saat itu ku lihat kerabatmu datang beberapa orang dengan berseragam sama. Ku pikir kau seorang putri kerajaan hingga memiliki pengawal sebanyak itu. Jadi ku putuskan untuk menitipkan mu pada mereka" tambah Joy lagi.
"Kau tau aku sangat berhutang budi padamu" ucap Catty sambil memandang lurus pada pemilik bola mata cokelat terang itu. Sekejap pandangan keduanya saling terkunci dan Joy menatap secara intens pada diri Catty, itu membuat reaksi tubuh Joy bergejolak. Aneh biasanya hanya Flora yang mampu membuat dirinya menegang hanya dengan memandang wajah cantiknya.
Catty tak kalah cantik dari Flora. Wajah latin nya yang tirus dengan hidung mancungnya begitu cantik. Tatapan penuh pesona yang di tampilkan mata sebiru laut itu sunggung adem bagi Joy. Rambut blonde nya yang tertiup angin sepoy-sepoy di taman itu menambah indah pemandangan di sore hari itu.
************
Dokter Haris sudah melakukan pemeriksaan terhadap Flora yang mengalami perkembangan pesat ke arah lebih baik dan besok dia sudah boleh kembali ke rumah.
"Apakah hilang ingatan nya akan lama dokter ?" Tanya Jake kepada dokter yang menangani kondisi Flora.
"Hal itu tidak bisa di tentukan Jake. Bisa jadi Amnesia itu hanya berlangsung beberapa bulan. Bisa juga beberapa tahun bahkan selamanya"
Mendengar penuturan itu seolah menyurutkan semangat Jake untuk bertahan pada suatu harapan yang kini semakin kabur.
"Tapi kenapa hanya aku yang dia lupakan ? " bathin Jake lirih.
Flora hanya tidak ingat dengan Jake. Semula Flora memang tak mengenali Catty, namun setelah Catt~ay terus meyakinkan Flora tentang masa kanak-kanak mereka perlahan Flora bisa mengingat hal itu meski samar-samar. Jake sangat kesal pada kenyataan yang ada.
"Mengapa kau hanya melupakan ku princess ? " selalu pertanyaan itu yang bergelayut di benak Jake.