"Kenapa kamu harus malu, Edwin?" tanya Meliana dalam kebingungannya.
"Ya tentu saja aku malu, Meliana. Dengan tiba-tiba aku di sini sampai akhirnya sekarang aku akan menikah denganmu. Semua itu terlihat biasa saja, tapi rasanya seperti sebuah mimpi. Kamu tahu mimpi apa ini. Mimpi tentang kebahagiaan yang indah," sahut Edwin sembari tersenyum manis.
"Semua itu sudah takdir, dan takdir sudah mempertemukan kita di sini seperti ini. Jadi, sekarang kita berdua harus yakin bahwa pilihan inilah yang terbaik untuk kita. Oh ya, aku sampai lupa satu hal karena kita keasyikan mengobrol. Tadi, aku melihat kalau Anna terlihat kesakitan. Jadi, bagaimana dengan keadaannya sekarang? Apa dia baik-baik saja? Atau sebaiknya kita sekarang menjenguk Anna sambil aku meminta maaf. Kamu mau kan menemaniku?"