"-tapi dia sudah beranggapan bahwa aku pembuat masalah. Ah sudahlah, semoga saja kakak bisa kuat di sana. Aku hanya takut dengan kondisinya yang sedang hamil, dan bisa-bisa semakin membuat bayinya lemah," batinnya Ara.
"Baiklah, sayang," sahut Ara sembari membalas genggaman tangan Richard.
Terus menunggu dengan penuh kesabaran yang tinggi, akhirnya kemacetan mulai perlahan-lahan mulai membaik. Nicole segera menjalankan mobilnya lebih cepat agar bisa segera bertemu dengan Anna. Rasa takut yang semakin membuat hatinya tidak tenang, apalagi di saat mengingat banyak orang-orang yang terus memberikan hujatan kepada Anna.