Melihat sikapnya Meliana yang ketus dengannya membuat Ara sedikit kesal, dan mulutnya terasa gatal ingin sekali membalas semua perkataan dari wanita itu. Namun, ia memilih untuk bersabar demi sebuah kepentingan yang harus ia dapatkan.
"Coba kalau bukan karena ada apa-apa sudah pasti aku akan membalas mulutmu itu dan membalas penghinaan. Tapi, masalahnya aku harus bisa berpura-pura baik meskipun aku sangat benci denganmu, Meliana," batinnya Ara.
Ara Tamara pun tersenyum di saat melihat Meliana yang terus saja bersikap tidak acuh dengannya bahkan di depan banyak orang sekalipun. Meliana dengan sangat sengaja membesarkan suaranya itu hanya demi membuat Ara malu, namun demi keinginannya terwujud Ara harus menahan rasa malunya saat di perlakukan tidak benar oleh Meliana.