Dengan cepat Hans melepaskan Ara dari ikatan itu, dan Hans segera memeluk tubuh Hans dengan erat sembari menangis. Pelukan itu membuat jantung Hans dag dig dug, dan ia tidak tahu kenapa bisa jantungnya sekarang berdetak dengan sangat kencang. Selepas berpelukan, Hans segera membawa Ara ke dalam mobilnya. Namun, ia masih lupa jika sekarang tangannya terluka sampai memegang setir itu ia harus berteriak keras. Hal itu membuat Ara panik, dan segera meminta Hans untuk bertukar posisi.
Ara pun mengemudi mobilnya Hans dengan pelan sembari Hans terus mengarahkan jalan untuk pulang. Apalagi Ara tidak tahu sama sekali jalan pulang, sebab dia pergi ke sana dengan mata yang tertutup. Tiba di jalanan besar membuat Ara sudah tidak perlu lagi bertanya tentang jalan pulang. Namun, di saat itu Hans memilih untuk tidur sembari terus menahan rasa sakit di tangannya.