Sheila pergi untuk membersihkan tubuh. Kini hanya ada Ilham dan Rebecca yang duduk di ruang tamu.
Keadaan di sana cukup hening. Entah Rebecca malu atau ada sesuatu di antara mereka berdua.
"Ham, masalah waktu itu .... "
Ilham berdeham untuk menyela. "Lo nggak usah berpikir apa-apa. Sheila masih bisa maafin lo, jadi gue harap lo nggak usah dateng ke kantor dan ngasih makanan atau so perhatian sama gue"
Gadis itu mendundukan kepalanya. Memasang raut wajah sedih untuk mengambil perhatian Ilham.
"Gue tau gue salah. Sori, karena setelah kejadian itu lo sama Sheila pasti berantem"
Ilham terkekeh. "Lo salah. Gue sama Sheila nggak berantem sama sekali. Dia bukan cewek yang gampang marah tanpa tau kebenarannya"
Dalam hati Rebecca memaki. Ia pikir Sheila akan mengamuk dan mungkin perang dingin dengan Ilham.
Namun dugaannya salah. Apa Sheila gadis tidak tahu malu? Lelakinya diberi sarapan oleh gadis lain, ia tidak marah sama sekali?