Om Satya mengulum senyum meneduhkannya, sebelah tangannya terulur untuk menepuk pundak Akbar. Meyakinkan pemuda yang sedang kacau sukmanya itu untuk mempasrahkan keadaan Ayu pada Sang Khalik.
Dengan langkah gontai Akbar menuju mushollah untuk bermunajat agar Ayu segera sadar dan berkumpul bersama lagi layaknya keluarga.
Akbar bersimpuh sambil mengadahkan tanggannya memohon agar sahabatnya segera dipulihkan. Apa yang akan dia katakan jika Pap Galih, Mama Kinanti dan Firman menanyai keadaannya.
Lama sekali Akbar berada di musholla, bibirnya terus memuji keagungan Sang Pencipta. Bayangan senyum manis Ayu seakan membakar hebat sukmanya.
Akbar rindu candaan Ayu, rindu kebawelan Ayu, rindu semua yang ada pada wanita berparas cantik itu.
Akbar sampai mengucapkan nazar jika Ayu bangun dari tidurnya tanpa kekurangan satu apapun dia akan berpuasa selama 3 berturut-turut.