Bai Chuxiao sendiri juga tidak tahu, kenapa ia merasa resah.
Padahal aku hanya melihat otot perut pria itu, dan aku tidak benar-benar melihat pria itu saat sedang mandi, lalu kenapa aku ketakutan? Batinnya.
Kemudian Bai Chuxiao pun berkata sambil terkekeh, "Terakhir kali Sepupumu memperingatkanku. Aku mengira kamu juga berpikir demikian, karena aku takut kamu salah paham, cepat keluar untuk makan!"
Bai Chuxiao merasa dirinya tidak pantas jika berada di dalam kamar itu terlalu lama, sehingga ia pun segera berbalik dan meninggalkan kamar itu dengan cepat.
Kemudian Bai Chuxiao berjalan menuju ruang makan. Sesampainya di ruang makan, ia menarik kursi dan duduk di sana. Masakan Bibi Liu adalah masakan rumahan yang sepertinya rasanya lumayan enak.
Bai Chuxiao sudah bersiap dan duduk di meja makan, namun dia tidak menggerakkan sumpitnya sedikit pun. Bai Chuxiao menunggu si pemilik rumah keluar dari dalam kamarnya terlebih dahulu. Jika ia makan lebih dulu, itu namanya tidak sopan.
Tidak lama kemudian, Qi Moye keluar dari kamarnya. Jubah mandinya sudah berganti menjadi baju tidur. Rambutnya masih setengah kering dan poninya tampak jatuh ke dahinya. Saat melihat penampilan Qi Moye yang seperti itu, Bai Chuxiao merasa ada pesona yang tak tertahankan dari pria itu.
Qi Moye duduk di samping Qi Ting, saat ia melihat Bai Chuxiao masih belum makan, ia pun bertanya dengan santai, "Tidak suka ya?"
Bai Chuxiao menggelengkan kepalanya, kemudian ia menjawab, "Tidak, aku menunggumu makan bersama."
Saat mendengar ucapan Bai Chuxiao, gerakan tangan Qi Moye yang telah mengambil sumpit pun berhenti selama dua detik, kemudian ia mulai makan.
Bai Chuxiao melihat ke arah yang berlawanan, bagaimana mengatakannya, ya? Rasanya sangat aneh. Batinnya.
Setelah sampai di kota Yangcheng, hari ini adalah pertama kalinya bagi Bai Chuxiao makan satu meja yang sama dengan orang lain, karena selama ini ia selalu makan sendirian.
Bai Chuxiao mencicipi makanan dengan hati-hati.
Hmm...
Masakan ini hampir sama dengan masakan restoran lain di luar sana, tapi tidak bisa dibandingkan dengan kemampuan memasak Qi Moye yang berada di atas rata-rata.
Lupakan saja, ada makanan saja aku seharusnya sudah bersyukur. Sekarang Ye Mu tidak ada di sampingku, mana bisa aku pilih-pilih makanan? Jadi aku hanya bisa memesan makanan dari luar! Batin Bai Chuxiao.
Setelah Bai Chuxiao makan setengah mangkuk nasi, ia pun meletakkan sumpitnya.
Tiba-tiba Qi Ting berkedip, kemudian ia bertanya, "Bibi Ketiga tidak makan?"
"Aku sudah kenyang, kalian makanlah pelan-pelan." Jawab Bai Chuxiao sambil tersenyum.
Qi Moye menatap Bai Chuxiao sejenak, namun ia hanya diam dan tidak mengatakan apapun.
Meskipun sudah selesai makan, Bai Chuxiao tidak beranjak pergi, ia terus memandang pria itu dari waktu ke waktu. Bahkan saat makan saja dia terlihat begitu tampan, ini benar-benar keterlaluan!
Setelah mereka selesai makan, Bai Chuxiao berdiri dan bersiap untuk membersihkan piring. Ia baru saja melihat ada mesin pencuci piring di dapur, jadi tinggal memasukkannya saja.
Qi Moye yang melihat niat Bai Chuxiao untuk membersihkan piring itu pun segera berkata dengan suaranya yang dingin, "Aku saja yang membersihkannya."
"Tidak apa, aku bisa membantumu." Kata Bai Chuxiao.
Lagi pula Bai Chuxiao hanya menumpang makan di sini, sehingga ia harus melakukan sesuatu untuk membantu pemilik rumah.
Qi Moye sedikit mengerutkan kening saat melihat Bai Chuxiao tidak menuruti ucapannya. Kemudian ia mengulurkan tangan, lalu menggenggam pergelangan tangan Bai Chuxiao untuk menghentikan tindakan gadis itu.
Pergelangan tangan Bai Chuxiao sangat kurus, seperti tidak ada daging yang tersisa di sana. Ketika melihat tangan mereka saling bersentuhan, Bai Chuxiao pun langsung ia mendongak untuk menatap orang yang ada di depannya itu.
Pria itu lebih tinggi satu setengah kepala dari Bai Chuxiao. Pada saat ini, pria itu sedang menundukkan kepalanya menatap wajah Bai Chuxiao dari dekat, lalu bibir tipisnya tampak tersenyum tipis, "Tidak perlu."
"Baiklah." Ucap Bai Chuxia yang menyerah.
Sebenarnya Bai Chuxiao tidak terlalu ingin membereskan piring-piring ini. Tapi karena ia sudah menumpang makan, sehingga ia merasa sungkan jika tidak membantu tuan rumahnya untuk membersihkan. Karena itu lah ia mau tidak mau menawarkan diri untuk mencuci piring.
Bai Chuxiao adalah orang yang tidak ingin merepotkan dirinya sendiri, bahkan masak mie instan saja sebenarnya ia sangat malas untuk melakukannya.
Setelah Qi Moye membereskan meja makan, ia pun duduk di sofa, kemudian dengan santai bertanya, "Kamu sedang diet?"
Mungkin karena Qi Moye melihat Bai Chuxiao hanya memakan makan sangat sedikit, jadi pria itu bertanya demikian. Kemudian Bai Chuxiao pun langsung menggelengkan kepalanya dan menjawab, "Bukan, itu memang porsi makanku, biasanya aku memang makan seperti tadi."
Memangnya gadis mana yang tidak ingin menjadi seorang putri? Mereka juga pasti tidak ingin menunjukkan kelemahan di depan orang lain, bukan? Batin Qi Moye.
Tatapan mata Qi Moye begitu dalam, seolah mampu menembus hati orang lain. Ini adalah komentar Bai Chuxiao tentang Qi Moye saat pertama kali bertemu.
Tapi, saat itu Bai Chuxiao tidak takut karena mereka berdua baru mengenal dan tidak terlalu dekat. Bai Chuxiao yakin bahwa Qi Moye tidak mampu melihat isi hatinya. Oleh karena itu, ia menatap mata Qi Moye tanpa ada rasa takut sedikitpun.
Tiba-tiba Qi Moye menyipitkan matanya. Selain orang yang sudah kenal dekat dengannya, hanya sedikit orang yang berani menatapnya selama lebih dari lima detik.
Tatapan mata gadis itu penuh dengan kecerdasan, pada saat ia tersenyum terlihat ada dua buah lesung pipi yang manis di wajahnya.
Qi Moye menarik kembali pandangannya, kemudian berkata dengan berat, "Tunanganmu ada di lantai atas, apa kamu tidak takut dia cemburu jika dia tahu kamu datang ke sini?"