Seorang lelaki terduduk lesu di depan kemudi. Tatapannya kosong menerawang ke angkasa. Senyumannya pudar entah terbawa apa. Sesekali lelaki itu mengusap wajahnya. Lalu menyandarkan kepalanya pada kepala jok yang ia tempati. Lelaki itu adalah Ardi, ia sedang dilematis saat ini. Lelaki tampan yang sedang menata hatinya kembali dan membangkitkan semangat hidupnya itu sedang bingung. Ia tahu jika hari ini gurunya yang tak lain adalah Ustadz Uwais sedang melamar wanita cantik yang juga ia cintai yaitu Safira.
Kemarin, Safira memberi kabar bahagia itu padanya. Bahkan gadis cantik itu mengundang mantan kekasihnya untuk datang ke acara lamaran yang diselenggarakan hari ini. Ardi bukan tak ingin hadir memenuhi undangan sang mantan. Namun, ia sedikit merasa kacau dan takut. Ya, takut dirinya tak bisa mengontrol emosi sehingga membuatnya mengacaukan acara yang sakral dan penuh kebahagiaan itu.