Sepulang dari kamar Rachel, Lyora benar-benar tak menunjukan rasa sedihnya. Wanita itu bertingkah seperti biasanya, dan hal itu sukses membuat Sean kebingungan— Sean tak tau apa Lyora tau akan apa yang telah terjadi dengan dirinya, atau apa yang Lyora katakan benar adanya? Sean memang berniat mengatakan semuanya pada Lyora, namun tidak sekarang, melainkan setelah masalahnya selesai.
Saat ini, Lyora sedang berada dalam dekapannya, wanita itu begitu cantik walau tengah terlelap. Mungkin Lyora lelah, bahkan malam belum terlalu larut.
Tiba-tiba saja bel pintu berbunyi, rahang Sean mengeras— mengapa harus ada yang datang ditengah dirinya yang sedang menikmati hal ini? Dengan berat hati, Sean bangkit dari tidurnya, mengecup bibir Lyora sekilas sebelum akhirnya benar-benar berlalu pergi menuju pintu.