Tepat 30 menit kemudian, terdengar suara seorang anak yang tengah menangis histeris, sontak seluruh atensi menatap prihatin ke arah dimana Robert tengah menarik paksa seorang anak laki-laki berkisar antara tujuh-delapan tahunan. Namun itu semua tidak berarti bagi Sean juga Marcel, kedua pria itu amat sangat tenang sembari terus fokus pada aktivitas mereka masing-masing, apa mereka tidak memiliki hati dan belas kasihan?
Marcel— yang masih setia meneguk minuman beralkohol dari botol kacanya secara langsung, sedangkan Sean— pria itu memilih membabi buta dengan terus menghajar Daniel tanpa ampun sejak tiga puluh menit yang lalu. Tenang saja Sean tak akan membunuh pria itu sebelum dirinya melihat Denial menderita.
Daniel semakin memberi perlawanan dengan terus menghantamkan tubuhnya yang masih terikat diantara kursi kala pandangannya dengan tak sengaja menangkap seorang anak yang jelas dirinya kenali.
Ya, dia anaknya.
"Apakah ini anakmu?" tanya Sean.