"Deril, Lea sudah tersadar," seru Exhel ketika memantau Lea dari alat yang sebelumya sudah di pasang dan di aktifkan oleh Lea, jadi mereka bisa memantau dari kejauhan.
"Benarkah?" tanya Deril dengan semangat.
"Mari kita dengarkan."
"Kevin?" gumam Deril ketika mendengar percakapan Lea dan juga pria yang diketahui menculik istrinya itu yang tak lain ialah Kevin.
"Hey, mengapa dia malah bercerita? Seharusnya dia memberikan kita clue atau informasi agar kita bisa lebih mudah untuk masuk kesana," omel Exhel.
"Diam," tegas Deril.
"Whatt? Deril, kau tak perah kah memberikan dia makan? Mengapa sampai dia meminta makanan? Dengarlah, sampai anak buah Kevin pun di mengira Lea itu benar benar kelaparan."
Deril memutar bola matanya jengah mendengar ocehan bodoh dari Exhel itu, "Dimana otakmu itu heh?!"
"A-a em ... Disini," jawab Exhel polos sembari menujuk kepalanya.
"Terserah," jawab Deril jengah.
"Ternyata aku salah menilaimu. Istriku lebih pintar darimu."