Tampak sekali guratan lelah Lea. Walaupun tidak mengatakannya Deril tau bahwa gadisnya itu tengah kelelahan. Sebab seharian ini Lea lebih sibuk. Tentu saja, lebih lelah di bandingkan dengan Deril yang hanya mengemudikan mobil kemanapun yang Lea arahkan.
"Huufffhhh ..." hembusan nafas kecil yang keluar dari mulut Lea yang bersamaan dengan wajah lesunya.
"Bagaimana?" tanya Deril yang sedang mengendarai mobil dan sesekali menengok ke arah Lea. Lea nampak lesu dan menaruh ponselnya di atas dasboard mobil sebelum kepala gadis itu menengok ke arah Deril.
"Mereka mengatakan tidak bisa karena, "
Deril menunggu kelanjutan kalimat Lea yang gadis itu hentikan.
"Kita menghubungi mereka disaat sudah mendekati tanggal pernikahan," ujar Lea sembari menundukkan kepalanya karena sudah ikutan cukup stress.
"Semua?" tanya Deril yang sudah mulai menunjukkan ekspresi kesal.
"Ya," gumam Lea singkat.