Hanan sangat kesal karena istrinya sama sekali tidak merespon, ingin marah tapi baca'an Ta'awudz meredam amarahnya.
"Neng!" panggil Bik Ani sambil menepuk pundak Gifa.
"Kan udah banyak yang nolongin," ujar Gifa tak menghadap ke Hanan dan tetap di sofa tak bergeming.
"Aku minta maaf, kita perlu bicara," ujar Hanan berani karna lelaki sejati.
Gifa berdiri dan setuju, kini urusan mereka, para asisten rumah tangga meninggalkan mereka, di ruang tv.
Hanan duduk, Gifa juga duduk tapi tidak menghadap ke Hanan memperhatikan kakinya yang di bungkus perban.
"Pasti sakit!" ujar Hanan yang merunduk dan menyentuh kaki Gifa. Gifa menghindar.