Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Me and My Bos

Shanum_Alvarendra
--
chs / week
--
NOT RATINGS
9.9k
Views
Synopsis
Bagaimana jika kesucianmu harus terenggut ketika tak sadarkan diri? apakah itu menyenangkan? tentu tidak. Tapi itulah yang terjadi pada Kiara Maheswari, kesuciannya direnggut oleh bosnya sendiri di saat dirinya terpengaruh alkohol. Di bos justru mengharapkan hadirnya anak dari hubungan malam itu.
VIEW MORE

Chapter 1 - Tergoda

"Kamu milikku malam ini," tangan kokoh itu membelai wajah cantik perempuan di bawah tubuhnya lembut, suara seksi digunakan bersama tatapan penuh gairah.

"Tubuhmu sangat sempurna, aku tidak sabar lagi untuk menikmatinya, Sayang." Tambahnya

⁰⁰⁰⁰⁰

Kiara Maheswari, dia adalah seorang perempuan berusia 27 tahun. Merupakan sekretaris dari perusahaan terbesar nomor dua di Asia. Wajahnya sangat cantik, tubuh tinggi bak model. Rambut coklat alami melengkapi kecantikannya, bersama lekukan tubuh proposional.

Akan tetapi, semua itu tidaklah sama dengan kehidupannya. Sedari kecil, Kiara hidup di panti asuhan dan tak pernah mengetahui siapa orang tua yang telah begitu tega membuang dirinya. Alasan pun tak diketahui oleh Kiara, ia hanya tahu jika ketika dirinya bayi digeletakkan begitu saja tanpa perasaan di depan pintu panti asuhan.

Kiara harus bekerja keras untuk bisa menjadi seperti sekarang, otaknya tergolong cerdas dan di atas rata-rata. Selalu mendapatkan beasiswa untuk pendidikan, semua dia dapatkan hingga bisa kuliah di luar Negri tanpa mengeluarkan uang satu sen pun.

Usai lulus, dia kembali ke negara yang telah lama ditinggalkan. Melamar di sebuah perusahaan dan mencoba peruntungan, siapa yang sangka jika ia diterima di sebuah perusahaan sangat besar. Gaji yang di terima, ia berikan kepada panti asuhan tanpa pernah berpikir panjang.

Dia memanglah seseorang yang baik hati, kasih sayang pun dimilikinya seluas samudera. Banyak yang menyayangi dirinya, selalu merindukan ketika dia tak ada di panti asuhan. Tidak sedikit pula penghuni panti yang mengidolakan sosok Kiara, berharap untuk bisa menjadi seperti dirinya.

Di saat senggang, ia meluangkan waktu untuk datang ke panti dan mengajari anak-anak di sana. Kiara memang tak lagi berada di panti asuhan, dia sengaja mencari tempat tinggal yang lebih dekat dengan perusahaan agar tak perlu mengeluarkan banyak biaya transportasi.

Aditya Syahputra, pemimpin perusahaan yang dingin juga kejam. Dia berusia 32 tahun, dan baru satu tahun ini berpindah ke perusahaan tempat Kiara bekerja. Maklum saja, dia memiliki banyak sekali perusahaan di tempat berbeda, sebagian dipercayakan pada orang-orang terbaik yang ia miliki dengan tetap memantau.

Di samping kejam, Aditya juga seorang lelaki yang mencintai wanita. Entah sudah berapa banyak tubuh ia jajah, menikmatinya dengan leluasa. Sebelumnya, ia bukanlah lelaki semacam itu. Tapi karena sering diberikan hadiah wanita ketika bertemu klien, dia menjadi lelaki yang memiliki kebuasan terhadap seorang wanita.

Tidak pernah ingin berkomitmen pada suatu hubungan, baginya terlalu merepotkan. Masalah cinta dan pelengkapnya, terlalu jauh untuk dipikirkan oleh seseorang sudah sering diminta agar berubah tangga oleh keluarganya. Akan tetapi, dia tak pernah ingin terikat dengan sebuah urusan yang bisa menghancurkan kapan pun.

Berpindah ke negara yang sekarang, tinggal seorang diri di rumah layaknya istana kerajaan. Dia begitu bebas melakukan apa pun tanpa pernah ada yang melarang. Kedua orang tuanya juga memiliki bisnis sendiri, mereka ada di negara lain dan hanya terhubung via panggilan saja.

Keluarga Syahputra telah terkenal hingga pelosok dunia. Siapa yang tak mengenal mereka dengan kesuksesan besar dimiliki? Tak ada satu orang pun. Kekayaannya pun, sudah begitu melekat pada nama Syahputra. Begitu pula ketampanan dari keturunan Syahputra, tak lain adalah Aditya yang kerap menjadi bahan perlombaan para kaum hawa.

Malam ini, Kiara dan Aditya baru saja menyelesaikan pertemuan bisnis di luar kota, mereka hanya berdua saja. Esok masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan, Aditya memutuskan tinggal di sebuah hotel bintang lima. Seperti biasa, tiap kali pertemuan pastilah di tutup dengan acara minum bersama klien dan tak bisa untuk di tolak karena semua akan mempengaruhi hubungan bisnis.

Walau selama ini, Kiara hanya menemani saja. Tapi malam ini, ia harus meneguk minuman atas bujuk rayu dari bosnya. Mengatakan jika itu untuk sebuah penghormatan pada klien, Kiara pun meneguk minuman yang terus saja diisi oleh Aditya begitu terlihat gelasnya kosong.

Kiara merasa aneh dengan tubuhnya seketika, rasanya melayang ke udara dengan bebas. Perempuan itu tak pernah minum sebelumnya, sedikit saja alkohol di teguk, maka berhasil membuatnya hilang kendali atas dirinya sendiri.

Ya, pada akhirnya pun Aditya harus membantu Kiara berjalan hingga kamar. Kesempatan atas sebuah tubuh kerap diperhatikan, tidak dilewatkan oleh lelaki sering menatap mesum itu. Dia membawa Kiara ke kamarnya, walau sudah memesan dua kamar sebelumnya.

Tubuh indah dari perempuan mengeriting rambutnya untuk acara malam ini, dihempaskan Aditya ke atas ranjang. Dia mengamati setiap inci tubuh dengan beberapa bagian menonjol sempurna, bibir bawah di gigit olehnya menandakan sebuah hasrat telah menghampiri hebat.

Sepatu yang dikenakan oleh Kiara dilepas olehnya, membuang ke atas lantai. Berganti dengan blazer warna biru muda, dilepas kedua kancing ada pada bagian perut. Kiara menggeliat, dia mengubah posisi miring ke kanan. Akan tetapi, posisinya itu justru membuat Aditnya semakin menginginkan untuk bisa menggerayangi bebas.

Rok ketat senada dengan warna blazer di amati oleh Aditya. Rok dengan panjang sampai lutut itu, memiliki belahan cukup panjang di bagian belakang. Dalam posisi miring, belahan rok itu sudah menunjukkan betapa sempurna bentuk paha putih nan mulus itu.

Aditya semakin tidak terkendali, dia duduk di tepi ranjang dan menyingkirkan rambut-rambut menutupi sebagian wajah Kiara. Berdecak kagum akan kecantikan dari perempuan pemilik hidung mancung yang terus saja merancau tanpa arah.

"Ciptaan yang begitu mengagumkan," gumam Aditya lirih.

Lelaki itu membungkuk, merasakan aroma dari sisi leher Kiara dan mendaratkan sebuah kecupan pada sisi wajah. Tangannya mengusap lembut bibir bervolume dengan lipstik nude menghiasi, di bersihkan lipstik yang menempel itu dengan jari.

Aditya tidak menyukai perempuan dengan riasan, baginya akan sangat cantik ketika seorang perempuan menyuguhkan kepolosan tanpa riasan. Lebih menggoda ketika harus menyaksikan wajah tak di bubuhi riasan, dari pada wajah penuh riasan yang terkadang membuatnya jijik sendiri.

Entahlah, itu sudah lama ada pada diri seorang Aditya. Ketika tidur dengan wanita lain pun, ia kerap meminta agar riasan dibersihkan lebih dulu sebelum melayani. Baginya, semua terlihat seperti topeng mengerikan saja.

Dia amat mengagumi wajah perempuan yang baru bangun dari tidur, menurutnya lebih seksi apa lagi dengan rambut acak-acakan. Aneh? Mungkin tidak, karena memang seseorang akan memiliki selera berbeda, begitu juga dengan pemimpin kerajaan bisnis itu.

"Kamu milikku malam ini," tangan kokoh itu membelai wajah cantik perempuan di bawah tubuhnya lembut, suara seksi digunakan bersama tatapan penuh gairah.

"Tubuhmu sangat sempurna, aku tidak sabar lagi untuk menikmatinya, Sayang." Tambahnya

Aditya semakin tergoda, kala Kiara harus mengubah posisi terlentang. Semua terlihat lebih nyata, keindahan itu seolah memang sengaja diciptakan untuk dinikmatinya malam ini.