Chereads / Apakah aku bisa? / Chapter 6 - Bab 6

Chapter 6 - Bab 6

"Hem... tolong ambilkan baju yang sekiranya cocok dengan wanita ini."

pintanya kepada pelayan toko baju itu, Ia meminta intan untuk mencoba baju yang diberikan pelayan itu.

"Semuanya cocok, Ia sangat Ca."

ucapan itu tak ia teruskan melainkan ia terbengung memikirkan sesuatu, Dan kembali menyuruh pelayan itu untuk mengemasih semua baju yang pernah dicoba intan, dan membeli semua baju itu.

ia tak banyak berbicara kali ini, ia hanya melihat intan yang sedang asyik melihat-lihat ditoko baju itu.

"Cuple itu apa?" intan bertanya kepadanya. dengan tenang rahmat menjawab bahwa cuple itu iyalah pasangan, atau berpasangan.

"Apakah kita termasuk pasangan?"

kali ini ia benar-benar tak bisa menjawab, ia kehabisan kata-kata seakan ada yang berusaha menahannya.

"Hey...! itu Rahmat bukan, RAHMAT...!" teriak seseorang memanggil dirinya, dan lalu menghampiri dirinya, "Kamu habis dari mana?"

"berbelanja." jawab rahmat dengan santai, lalu orang itu melirik kesamping rahmat yang tak lain ada intan disampingnya, melihat itu rahmat memperkenalkan intan kepada orang itu, dan tanpa terduga...

"Aku kekasihnya rahmat, salam kenal."

tentu perkataan itu kembuat rahmat terkejut dan tak bisa bersuara karna keterkejutan itu, begitu juga orang itu yang tak pernah menyangka rahmat akan punya kekasih, ya maklum rahmat tak pernah menyinggung perihal ini, ia yang begitu rajin bekerja dan tak pernah berkencan sontak saja ini menjadi sebuah kabar besar yang pernah didengar orang itu.

"pantas saja kamu membuat beberapa wanita dikantor menjadi patah hati." ucap orang itu sembari menepuk pundak rahmat.

rahmat benar-benar tak bisa berkata apa-apa diwaktu itu, ia seakan bisu setelah intan berkata seperti itu pada teman sekantornya.

baru saat mereka pulang kerumah ia menanyai ke intan kenapa intan berbicara seperti itu.

"Awalnya aku tak tau, aku pikir ada yang salah dengan sistem android ku, karna memompa jantung ku begitu cepat, namun saat aku ingin bertanya kepada mesin pencari yang telah aku instal, mereka bukannya membuat aku mengetahui cara memperbaiki kerusakan, namun... malah membuat ku harus berkerja kerasa mencari arti CINTA, awalnya aku berpikir apa arti cinta itu, kepada siapa aku harus mencintai dan dicintai, kenapa aku harus mencintai orang itu, bagai mana aku harus mengatakan bahwa aku mencintai orang itu, dan bagaimana sesudah aku mengatakan cinta itu, aku... perasaan ku tersampaikan atau tidak kepadanya. karna kamu menunda kita untuk membeli pakaian beberapa hari ini aku mengetahui bahwa aku ingin selalu didekat mu, dan ingin melihat dirimu. AKU mencintai seorang manusia, dan manusia itu iyalah Kamu RAHMAT." air mata mengalir dari balik mata indah intan, ia tak percaya dalam waktu satu minggu kurang ini ia telah berlajar banyak hal tentang manusia, ia belajar tentang Romantisme.

"Aku-aku mencintai mu Rahmat, aku mencintai mu, aku sangat-sangat memcintai mu, mungkin ini kesalahan terbesar sepanjang hidupmu, karna dicintai oleh robot, maafkan aku, aku akan pergi dari mu, tolong lupakan apa yang aku katakan itu."

rahmat dengan cepat memeluk tubuh intan, menenangkan intan dulu, sebelum ia berbicara, mengelus rambut intan.

setelah intan tenang, ia menghadapkan intan tepat di hadapan dirinya, menyentuh wajah intan dan memandangi wajah itu sembari tersenyum dan berbicara kepada intan bahwa ia juga mencintai intan.

kini ia mendekatkan dirinya kewajah intan, intan mulai memejamkan matanya lalu...

"TING TONG" suara bell pintu merusak suasana itu.

dengan agak kesal rahmat membuka pintu itu.