Sekolah pascasarjana tempat Galih berada penuh dengan orang tua. Yang termuda bahkan sudah memiliki bayi berusia tiga tahun. Akibatnya, selain masalah akademis, Galih dan para teman-temannya itu tidak dapat menemukan topik yang sama. Selain itu, Galih baru saja kembali ke Indonesia dan tidak punya teman. Saat makan, dia selalu menemui Kiara.
Kiara tidak memikirkan apa-apa. Terkadang dia makan sendirian dengan Galih, dan terkadang meminta Donita untuk ikut makan bersama. Sayangnya, orang-orang di kampus tidak berpikir demikian. Galih menarik perhatian ketika dia kembali ke kampus, dan dia biasanya memberi mahasiswa pelajaran pengganti. Karakter dan temperamennya yang sempurna tersebar di kampus. Saat melihat saat dia berkumpul dengan Kiara, tentu saja banyak yang kesal dan iri.