Berbeda dengan wajah oval Kiara, wajah Hana agak bulat, dengan mulut, hidung, dan telinga yang kecil. Tetapi matanya besar. Dia tampak seperti gadis kecil yang lugu dan imut. Orang yang tidak mengerti Hana pasti akan berpikir demikian, tapi Kiara tidak. Dia tahu bahwa gadis di depannya ini memiliki pemikiran yang dewasa dan hati-hati, sama sekali bukan gadis kecil.
Ketika dia memasuki bar, Kiara dan Donita tahu bahwa bar ini adalah tempat dengan sistem keanggotaan, dan biayanya jutaan rupiah setiap tahun. Untuk paket yang bisa masuk ke ruangan pribadi, tentu biayanya jauh lebih mahal.
Donita sedikit terhuyung-huyung saat menyadari betapa kerennya bar ini. Untungnya, dia tidak jatuh. Dia berpikir bahwa dia harus minum banyak di bar ini selagi gratis.
Ada musik sedih yang lembut dan menenangkan yang diputar di bar, dan pencahayaan yang sangat redup ini membuat semua orang tenang. Suara dentingan gelas wine juga menciptakan suasana yang melankolis saat ini.