Bab 259
Happy Reading
***
Pukul 03.45 malam …
Hah!!
Ocean tiba-tiba saja terbangun dari tidurnya dan refleks memegang pipinya.
Napasnya sampai tersengal berat merasakan panas yang teramat perih di pipinya.
Ocean sampai mengaduh lirih saat merasakan sakit imajiner itu.
Pipinya diusap-usap lembut supaya rasa itu menghilang dengan cepat, tapi nihil semakin ia mengusap bekas tamparan dalam mimpi itu justru hatinya juga merasakan sakit yang luar biasa perih.
"Papa …," panggilnya dengan suara serak kesakitan.
Tadi di alam bawah sadarnya, Papanya tiba-tiba datang dalam mimpinya– tanpa mengatakan apapun dengan tatapan tajam penuh kekecewaan– Papanya itu langsung menamparnya dengan amat kuat. Membuatnya sampai jatuh berlutut setelah mendapat dua tamparan yang sangat menyakitkan itu.
Mamanya juga ada disana, tapi hanya diam saja tidak membantunya sama sekali. Mama tidak menangis namun tatapannya sungguh membuat hatinya benar-benar teriris hingga menjadi potongan yang kecil-kecil.