Bab 179
Happy Reading
***
"Kenapa wajahmu pucat sekali, Zu?" tanya Ocean mencoba duduk di celah kosong sebelah Zuya setelah terbebas dari Javas.
Zuya melirik sekilas, melihat wajah dingin Javas yang memerah entah kenapa. Tapi dilihat-lihat dari gerak punggung Javas yang tadi pasti pria bermata biru itu sedang menertawakan kesakitan yang didapatkan dari kegilaan bercinta yang tiada ampun itu.
"Semoga Javas membaca pesanku setelah ini," batin Zuya yang masih penasaran ingin merasai Javas.
"Zu?"
"Eh, iya. Tidak apa-apa, Ocean." Zuya melihat Ocean dengan tatapan penuh kebingungan.
Tidak ada tanda-tanda Ocean mengalami kesakitan sama sepertinya. Bukankah semalam mereka baru saja melewatkan malam yang panas sama seperti dirinya, ta-tapi kenapa Ocean masih tetap terlihat segar dan sehat.
"Tidak apa-apa bagaimananya?" Ocean mendengus, ia merasa bersalah karena sudah menyewa pria ini sebagai partner ciuman Darrel. Yang lebih merasa bersalahnya lagi … mereka bercinta setelahnya.