Bab 165
Happy Reading
***
Malam harinya, pukul 7 malam. Di Kedai kopi milik Paman Iko.
Ocean tidak mau berjalan sampingan dengan Javas, tidak mau digandeng Javas dan pokoknya tidak mau disentuh-sentuh Javas dulu.
Sebab tadi, tiga kali minum obat, tiga kali juga ia harus merasakan … ah, cukup, cukup, ia tidak mau lagi mengingat-ingat kejadian tadi sore.
Dan, lebih gemasnya lagi, saat mengganti perbannya … bukan diganti dengan cepat-cepat, eh, malah Javas semakin semangat menumbuhkan jiwa mesumnya.
Ah, sial, sial! Tadi saat ia merintih kesakitan, Javas cium-cium dahi, pipi, hidung, dagu– pokoknya saat ia mengeluarkan rintihan kesakitan, bibir Javas dengan gemas menyerang bagian-bagian wajahnya. Tapi, tidak dengan bibir … untuk kali tadi bibirnya lolos dan aman. Sebab, Javas tahu sendiri, jika bibirnya sudah bengkak karena ulah gilanya.