Bab 140
Happy Reading
***
"Vas, kau bohong iya?"
"Tentang?"
"Jika tempat ini adalah tempatmu belajar memahat dan mengukir."
Deg!
"..."
"Javas kok diam?" Ocean mensejajarkan diri untuk berjalan disamping Javas.
"Apa?" Javas menyeringai bagai kuda tanpa dosa dihadapan Ocean.
Ocean mengerutkan dahi, berusaha mengartikan cengiran Javas. "Bohong, iya?"
Javas menggeleng pelan. "Tidak sepenuhnya bohong, Oce."
"Maksudnya gimana, nih?" Ocean mengerucutkan bibirnya.
"Nanti akan ku perlihatkan tempat pelatihan kusus memahat dan mengukir kayu disini." Javas menghentikan langkahnya di sebuah halte bus– melepas tas cariel yang dipakainya san meletakkannya di lantai. Pun Ocean ikut-ikutan menghentikan langkahnya dan mengikuti isyarat Javas tanpas protes untuk duduk dikursi halte.
"Memang ada?"
"Ada." Javas dengan telaten mengusap-usap bulir keringat di ujung hidung Ocean. "Lelah?"
Ocean menggeleng. Ia tidak protes. Sudah terbiasa dengan sentuhan Javas yang mendadak seperti ini.