Bab 127
Happy Reading
***
Ocean menurunkan pandangannya– menatap mata biru itu dalam keremangan cahaya sentir.
"Sayang sekali, jika aku terlahir sebagai wanita mungkin aku yang akan mengejarmu mati-matian, Vas." Ocean berbicara dalam hati.
Kenapa takdir mempermainkan hatinya seperti ini? Apa salahnya, kok, bisa menyukai dan sekarang sangat mencintai seorang Pria dan Pria-nya adalah Javas.
Gay kah? Homo kah? Bagaimana jika sampai Papa, Mama, Husni dan Qanshana tahu tentang isi hatinya ini?
"Bagaimana?" tanya Javas membujuk Ocean sekali lagi.
Ocean menggeleng. "Belum nafsu, Javas. Aku agak syok lihat pemandangan gila tadi. Apalagi bau-bauan tadi," ucapnya tanpa filter membuat para pengunjung mencoba curi dengar apa yang akan dikatakan pria itu selanjutnya.
"Sssttt, jangan diingat-ingat lagi bau-bauan itu." Javas menggeleng tegas, berucap selirih mungkin.
