Bab 114
Happy Reading
***
"Untukmu," kata Ocean menyerahkan kotak beludru warna putih itu pada Qanshana.
"A-apa ini, sayang?" Qanshana ragu-ragu untuk menerima kotak itu. Entah, mengapa hatinya mendadak haru. "Hadiah. Untukku?"
Cup!
Karena gemas pemberiannya tidak diambil-ambil oleh kekasihnya ini, Ocean mengecup sayang dahi Qanshana.
Qanshana hanya menatapnya. Diam. Tidak tahu harus berkata apa. Ini bukan hadiah pertama yang diberi Ocean namun rasa-rasanya seperti baru pertama kali diberi hadiah.
Cup!
Cup!
Cup!
Kena semua…
Dahi. Kedua mata yang sejak tadi tidak berhenti kedip. Pipi kanan dan pipi kiri yang bersemu merah. Dagu yang menggemaskan.
Dan, sedikit lama di bagian, eum…
Bibir!
Salah satu tangan Ocean sampai harus menekan tengkuk leher Qanshana untuk memperdalam ciuman mereka. Ia bisa merasakan jika kedua tangan Qanshana sangat erat berpegangan pada bahunya, takut jatuh. Mungkin. Entahlah...