Bab 94
Happy Reading
***
Di halte bis pukul 4.15 sore.
Ocean masih setia mengenakan jaket, dan belum melepas tudung kepalanya. Pun tadi Javas meminjamkan kacamata hitam padanya– tadi Javas juga sempat membelikannya masker untuk menutupi wajahnya.
Gerah, sumpek dan panas. Itu yang dirasakannya saat ini. Pun ia tidak memperdulikan tatapan aneh orang-orang yang memperhatikannya.
Hari ini…
Untuk pertama kalinya, ia akan menaiki angkutan umum bersama Javas.
Pengalaman baru yang tidak pernah ia dapatkan. Mamanya selalu melarangnya untuk menaiki angkutan umum atau berpanas-panasan seperti ini. Katanya, takut kulitnya terbakarlah, ruamlah, melepuhlah dan lain-lain. Untung saja tidak ada yang memberitahu Mamanya– untuk insiden bersepeda gunung saat itu.
Sangking gugup dan takutnya, Ocean yang berinisiatif menautkan jemarinya ditangan Javas sedang tangan satunya meremas erat lengan Javas. Seolah Javas tidak boleh memberi jarak sesenti pun darinya.