Happy Reading
***
"Uhuk … uhuk!" Ocean terbatuk mendengar penuturan Javas.
"Ehh, kau tidak apa-apa, Oce?" Javas mengusap-usap punggung Ocean
"Gila!!" bentak Ocean dengan wajah merah menahan malu.
"Jangan aneh-aneh deh, Vas! Tidak mungkin aku berpose mengangkang seperti itu. Dilihat oleh jutaan orang. Mau ditaruh dimana mukaku!" Ocean menyingkirkan tangan Javas yang masih mengusap-usap punggungnya.
Lantas ia menjauhkan diri dari Javas. Merinding geli untuk ide Javas yang kadang agak-agak … eum, mesum! Javas mulai menunjukan kemesumannya. Dasar gila!
"Eh, jangan marah, Oce." Javas menahan tawanya. Mengikuti langkah Ocean dari belakang.
Ocean menoleh dengan wajah bertekuk kesal. "Cepat jalan duluan," dengusnya.
"Jalan sampingan. Kumohon, hem?" Javas meminta dengan amat sangat. Setelah sekian lama kata 'Mohon' keluar juga dari mulut Javas. Setelah Javas kecil melarikan diri dari rumah bordil itu, ia tidak pernah lagi memohon ataupun meminta-minta lagi pada manusia.