Chereads / Pacar kedua / Chapter 11 - Mengenal

Chapter 11 - Mengenal

"Oh seperti itu ya, sebenarnya aku tidak mau bertanya sih tapi kan ya aku mau ngapain lagi di sini cuman dengan kamu jadi aku bertanya saja lah kenapa sebenarnya kamu mau pindahnya di kampus ini!" ucap Brian kepada Luna.

Luna pun aku memandangi wajah Brian, dan wajah Brian sontak berubah menjadi merah karena ditatap oleh Luna.

"Biasa saja lah kenapa sih kok kamu takut banget ketika aku memandang wajahmu, oh iya, aku tahu dari teman-teman kalau kamu tuh orangnya sangat cuek, tapi kalau menurutku kamu tidak cuek kok," ucap Luna kepada Brian dengan senyum manis di wajahnya.

Brian pun terdiam dan tidak berkata-kata apapun karena dia tidak ingin terlalu dekat dengan Luna.

"Kok kamu diam terus sih, berbicaralah supaya aku juga ada teman yang berbicara kalau cuman aku yang berbicara disangkanya aku orang gila lah," ucap Luna kepada Brian.

Luna ingin sekali akrab kepada Brian karena dirinya tidak ingin mempunyai musuh ataupun orang yang tidak dikenal di kampus barunya itu.

"Apaan sih kamu aku ini orangnya biasa saja jadi jangan kamu seperti itulah memang orang banyak mengira aku ini cuek tapi sebenarnya aku ini orang baik," ucap Brian kepada Luna yang sedang menanyai tentang dirinya itu.

"Oh ya biasa saja menurut kamu tapi tidak dengan orang lain orang lain tuh bisa menilai, diri kamu tidak bisa menilai apa yang kamu lakukan," ucap Luna kepada Brian.

Terus saja Luna memandangi wajah Brian dan semakin merah juga wajah Brian dibuatnya.

Ketika mereka saling tatap tiba-tiba dosen killer itu pun datang menghampiri mereka berdua dan dosen itu pun mendapati mereka berdua sedang duduk.

"Kalian kecapean ya kok sudah duduk seperti ini memangnya sudah selesai semua pekerjaan yang Bapak suruh!" seru dosen itu kepada Brian dan juga Luna.

Sontak Brian dan juga Luna pun terkaget ketika Bapak dosennya itu datang menghampiri mereka berdua.

"Sudah Pak semuanya sudah bersih kok makannya itu kamu kelelahan," ucap Brian kepada dosen itu dengan sangat sopan dan juga lembut.

"Oh ya sudah kalau begitu Bapak kira semuanya belum selesai dan kalian sudah beristirahat seperti itu, maafkan Bapak ya kalau yang Bapak kasih ini sangat berat tapi kalau tidak dengan cara seperti ini kalian tidak mau untuk mengumpulkan tugas dari Bapak," ucap dosen itu kepada Brian dan juga Luna.

Brian dan juga Luna pun merasa sangat bersalah ketika mereka tidak mengerjakan tugas dari dosennya itu dan justru dosennya yang meminta maaf kepada mereka berdua atas hukuman yang diberikan Bapak dosen.

"Tidak boleh minta maaf seperti itu Pak justru kami yang harus meminta maaf karena telah teledor tidak mengerjakan tugas dari Bapak," ucap Luna dengan lembut kepada Bapak dosennya itu tersenyum manis kepada Bapak dosennya itu karena dirinya merasa sangat bersalah kepada dosennya itu.

"Ya Pak kami mau minta maaf yang sebesar-besarnya lain kali Kami tidak akan mengulangi kesalahan yang sama seperti ini apa ini merugikan kami sendiri," ucap Brian kepada dosennya itu.

"Ya sudah kalau begitu kalian istirahat saja karena sudah waktunya istirahat kan pas laper juga makan," ucap dosen itu kepada Bruan dan juga Luna.

Akhirnya pulang juga pun akan bergegas untuk beristirahat dan juga makan di kantin.

Ketika Brian dan juga Luna keluar dari toilet, Gadis sudah berada di depan toilet lebih dulu.

"Ya ampun, ini kan lain kali kamu jangan seperti ini Luna! baru pertama kali masuk kamu sudah mendapatkan teguran dan juga hubungan seperti ini," ucap Gadis sebagai teman baik dari Luna yang selalu saja memperhatikan Luna.

"Terima kasih ya kamu sudah perhatian dengan aku dan juga aku seperti ini aku beruntung udah berteman dengan orang yang baik seperti ini," ucap Luna kepada Gadis.

Ketika Luna hampir dengan Gadis Brian pun bergegas untuk cepat-cepat pergi dan meninggalkan mereka berdua.

"Kamu dari tadi dengan Brian memangnya dia mau berbicara dengan kamu?" tanya Gadis kepada Luna dengan wajah yang sangat penasaran bertanya kepadanya.

"Ya iyalah mau, tidak mungkinlah dia hanya berdiam diri saja sedangkan yang ada kecoa tadi dia nolongin aku tuh dan cuman aku dan dia yang membersihkan semua toilet-toilet yang sangat kotor," ucap Luna kepada Gadis.

"Tapi sungguh aku tidak percaya kalau memang dia mau berbicara dengan kamu, kamu kan tahu sendiri dia orangnya sangat cuek apalagi dengan cewek," ucap Gadis kepada Luna.

"Sudahlah kamu tenang saja dia itu orangnya baik dan orangnya orang mah sebenarnya cuman dia memang jarang bicara saja kalau tidak dipancing!" tegas Luna.

"Oh gitu ya sudahlah aku tahu kamu mau makan ke kantin kan yang sudah kita ke kantin dulu ya," ucap Gadis kepada Luna.

"Sebenarnya tadi aku ingin ke kantin bersama Brian tapi sudah ada kamu disini dan pergi begitu saja," ucap Luna.

"Ya sudahlah mungkin dia cari Syam dan juga dia pasti ujung-ujungnya ke kantin juga tidak mungkin kan dia mau pergi kemana lagi karena kan sudah jelas kalian habis dihukum oleh dosen," ucap Gadis.

Akhirnya Gadis dan juga Luna pun bergegas untuk pergi ke kantin dengan setelah mendapat hukuman yang diberikan oleh dosen itu.

Luna dan juga Brian sudah mulai dekat dan juga mengenal satu sama lain sementara itu Brian yang sedang mencari Syam di dalam kelas tapi Syam sedang duduk dan memainkan handphone nya.

"Eh tau enggak sih aku capek banget, sumpah dosen membuat aku sangat capek hari ini mendapatkan hukuman yang sangat berat," ujar Brin kepada Syam yang merupakan sahabatnya itu.

"Kan aku selalu bilang dengan kamu kalau ada tugas langsung di kerja atau kamu bisa menghubungi aku, tapi kamu selalu saja melalaikan semuanya akhirnya kamu mendapatkan hukuman kan!" tegas Syam yang sedang memarahi temannya itu karena dirinya tidak ingin temannya itu buruk dan juga tidak ingin melihat Brian lelah dengan hukuman yang diberikan oleh dosen.

"Ya ampun kamu tidak mendukung aku atau menyemangati aku malah kamu marah-marah seperti ini ah bikin malas," ucapan Brian yang di berikan kepada Syam.

"Aku kasih tahu ya kepada kamu yang terhormat ini kamu itu teman baca aku dan aku tidak mau kalau sampai nilai kamu tuh jelek atau rendah, jadi aku selalu saja harus marah dengan kamu supaya kamu lebih baik lagi," ucap Syam kepada Brian.

"Ya sudah iya, iya nanti lain kali aku mengerjakan tugas itu dengan kamu lah daripada kamu ngomel terus seperti ini aku jadi males deh ngedengernya," ucap Brian kepada Syam.

Syam pun terus saja memainkan handphone nya dan juga selalu mendengarkan apa yang dikatakan oleh Brian.

"Oh ya kamu ini tidak capek tidak ingin minum?" tanya Syam kepada Brian.

"Ya iyalah, kamu pakai nanya segala lagi ya iyalah aku ingin banget minum dadaku sesak dan jadi lapar banget, ayolah kita ke kantin aku juga ingin sekali yang adem-adem gitu loh," ucap Brian kepada Syam.

"Ya sudah ayo lah aku juga lapar ini makanya besok-besok kamu jangan berubah lagi, aku males tau enggak sih kalau melihat kamu dimarahin terus di depan kelas oleh dosen yang berbeda-beda!" ucap Syam kepada Brian.

"Ya sudah iya-iya siap bos," ucap Brian kepada Syam.

Brian dan juga Syam pun bergegas untuk pergi ke kantin untuk membeli minuman dan juga makanan di sana.

bersambung