Umar sama sekali tidak merasa melayang dengan pujian dari ayah mertuanya tidak merasa sombong ataupun berbangga hati pada saat pertumbuhannya begitu sangat menghargainya dan bahkan begitu sangat menyayangi dirinya seperti putar sahabatnya sendiri.
Yang tentu saja sudah terbiasa dengan pujian selama ini dan tentu saja menanggapi pujian tersebut dengan cara yang tepat tidak membuat rumah-rumahan jadi sombong melainkan Umar istighfar dan selalu berdoa kepada Allah takut hatinya yang lemah ini dihinggapi sebuah keseimbangan yang tentu saja Menurut Umar sendiri akan merugikan dirinya.
Selama ini Umar selalu menganggap selalu ada langit diatas langit dan tentu saja titik tinggi yang paling terbesar hanyalah Allah dan langit dan bumi ini adalah bukti kebesaran Allah.
"apa yang kau katakan Umar adalah sebuah fakta menjadi ghibah dan jika hal yang dikatakan tersebut adalah sebuah opini ataupun hanya pendapat tanpa bukti saja maka hal ini bisa di sebut dengan fitnah." batin Umar.