Umar merasa heran saat ini istrinya tercinta yang akhirnya turun bersama dengan Halima dia saat hari sudah menjelang gelap dan sebentar lagi mereka akan berbuka puasa bersama dirinya kakek maron dan juga Fauzan dari tadi telah menunggu cukup lama kedua wanita cantik ini untuk segera turun tetapi mereka belum juga turun juga.
Umar tidak terlalu merasa khawatir karena dirinya telah menaruh sebuah alat pendeteksi pada pakaian istrinya jika sampai sini istrinya cinta itu dalam bahaya atau merasa Takut berlebihan Umar akan langsung mengetahuinya sinyal-sinyal Yang sepertinya Halimah merasa senang sehingga Umar membiarkan saja istrinya bersama dengan Fauziya.
"Sayang mainan apa yang sedang kau bawa?" ucap dari Umar yang saat ini melihat istrinya tercinta sepertinya membawa sesuatu yang tampaknya seperti mainan.