Halima begitu terkaget jika ternyata yang dimaksud kaki oleh Fauziya ini adalah orang yang dari tadi dia cari yang tidak lain adalah Tuan maron yang merupakan kakaknya sendiri Walaupun memang Tuan maron terlihat sudah berusia paruh baya dan beberapa obat yang menghiasi rambutnya tetapi secara fisik dan Kakek Maron masih begitu sehat dan tampak begitu sangat tegas dan berwibawa.
Walaupun Halimah bisa mendengar tampaknya laki-laki paruh baya ini terkejut saat melihatnya dan bahkan memanggil nama dari almarhum ibunya yang menandakan jika laki-laki paruh baya ini masih mengenali ibunya dari wajahnya.
"Putriku Marisa....., maafkan Ayah nak. Ini Ayah mu nak." ucap dari Tuan Maron yang terlihat begitu sangat sedih memanggil nama almarhum ibunya dengan suara begitu lirik seakan-akan penyesalan yang begitu mendalam.