Arka menaikkan alisnya saat melihat raut wajah Kaira yang murung. Harusnya ia lah yang murung karena tidak mendapatkan jatah tadi malam. Lah ini kenapa malah Kaira?
"Ada apa Kai?" Tanya Arka yang langsung duduk di samping Kaira.
Saat ini mereka berada di sebuah sofa panjang yang berada di dalam kamar.
Semenjak kepergian ibu Arka, Kaira benar-benar tak tahu harus melakukan apa.
Rumah sebesar ini tak ada yang mau mengajaknya berkeliling sambil menceritakan semua tempat-tempat yang ada itu.
Kaira menggelengkan kepalanya, ia juga tak tahu bagaimana mengatakannya kepada Arka. Ia benar-benar sangat cemas sekali dengan Galih yang tak ada sama Sekali memberikan dirinya kabar. Bukankah Galih berjanji bahwa mereka akan tetap saling memberikan kabar setiap harinya meskipun status Kaira sudah menjadi istri.
Tapi apa ini? Kenapa laki-laki itu melupakan janjinya sendiri? Apakah Galih sudah tak mengingat dirinya lagi?