Awan mengusap rambutnya karena dia bingung dengan dirinya sendiri sekarang, dia merasa ragu untuk datang kembali ke kamar inap Raihan. Dia bisa saja kembali melangkah mundur untuk membatalkan niatnya untuk datang berkunjung kembali. Awan mungkin akan menunggu satu jam lagi untuk datang kembali Samapi dirinya benar-benar siap untuk masuk ke dalam ruangan itu.
Namun, rencana adalah rencana yang tidak bisa selalu sesuai tujuan Awan sebelumnya karena baru beberapa langkah dirinya mundur ke belakang, pintu terayun terbuka di hadapan Awan hingga membuatnya terdiam.
Di depan Awan telah berdiri sosok Venus dengan pakaian serba hitam yang selalu dia kenakan di mana pun dia berada. Venus tengah melihat ke arah Awan dan dia tidak mengatakan apapun hanya berdiri di ambang pintu pastilah dia menunggu Awan yang membukanya dahulu.