"Jangan, jangan buat Sain melupakan aku. Jangan," Teriak Awan yang pada akhirnya setelah suaranya berhasil keluar. Awan menggeleng dia tidak dapat melakukan apapun hanya terduduk dengan mata Awan dan Sain yang saling terhubung. Begitu juga Sain yang hanya diam.
Dia tahu Sain melakukan banyak cara yang sama dengan yang dilakukan Awan sekarang adalah untuk meloloskan diri dari cengkeraman Renjana. Mata mereka tak pernah saling lepas satu sama lain, terhubung menyampaikan banyak kata tak terucap lewat sorot mata masing-masing. Mata Sain penuh dengan amarah dan juga sesuatu yang lain untuk menarik Awan tenggelam dalam tatapan itu, Sain juga diam-diam menyampaikan sorot yang meyuruh Awan untuk tidak melakukan apapun.
Awan tahu bahwa Sain tidak menginginkan untuk Awan turut serta menggagalkan apa yang ingin Renjana lakukan, karena Sain tidak ingin sesuatu yang terjadi padanya.
