Suara ponsel berbunyi nyaring membuat pangutan mereka terhenti saat Awan mendorong Sain menjauh dengan terengah-engah. Sain berdecak ketika kegiatan mereka berhenti. Awan membuat isyarat diam dengan matanya yang melirik ke ponsel itu berkedip-kedip di atas nakas.
"Siapa yang mengganggu kita di saat ini?" tanya Sain retoris yang sangat kentara bahwa dia kesal dengan kegiatan mereka yang diinstrupsi oleh panggilan itu tiba-tiba. Apalagi ini adalah tengah malam. Awan sendiri tidak tahu siapa itu.
"Siapa yang mengganggu tengah malam?"
Sain terdiam mendengarkan apapun itu yang di katakan dari panggilan itu. Menyebabkan Awan ikut penasaran ingin tahu dengan siapa sebenarnya Sain tengah berbicara. Lalu, Sain kemudian berkata membuat Awan terdiam, "Jangan berbohong padaku, Langit?"
Langit?
Langit yang mana?
Awan sendiri bertanya-tanya dalam hatinya, apakah itu adalah Langit yang berada di dunia cermin ataukah Langit yang memang saudara kembar Awan yang asli.