"Riksa?" Awan datang menuruni tangga dengan perlahan walaupun dia sepenuhnya telah sembuh dari aktivitas mereka karena Sain telah melakukan sesuatu yang ajaib pada dirinya di sana-sini. Bercak-bercak merah di tubuh Awan mendadak juga menghilang detik itu juga setelah Sain datang dengan telapak tangannya di sana-sini.
Sain yang tengah melakukan sesuatu di dapur berbalik lalu senyum lebar terbentang saat mata hitam itu bertemu dengan milik Awan. Dia segera meninggalkan apapun yag tengah Sain lakukan untuk datang menghampiri Awan di bawah tangga dan itu terlalu berlebihan bagi Awan, tetapi tetap saja Awan tersenyum dan menghambiri Sain yang dengan cepat memeluknya layaknya mereka tidak bertemu dalam waktu yang panjang.
"Lama banget tidurnya, aku bisa mati kebosanan," kata Sain tepat di telinga Awan yang langsung Awan dorong menjauh.
"Aku baru selesai mandi, Riksa," jawab Awan cepat yang dia menggeliat untuk lepas dari pelukan Sain yang mengerat di pinggangnya.