Langit melihat ke kiri dan kanan dan telah menduga tidak akan ada orang yang datang ke mari selain dirinya sendiri. Namun, entah mengapa dia merasakan bahwa Langit merasa dia diawasi oleh sepasang mata yang tengah menatap kearahnya dari tempat yang masih belum dia ketahui.
Langit diam untuk beberapa saat, telinganya menajam mendengar lebih jelas lagi, tetapi tidak ada hal apapun di sana selain kekosongan. Di sini hanya ada dirinya sendiri, tidak ada orang lain dalam jarak pandang Langit berdiri sekarang, tetapi tetap saja Langit masih merasakan tatapan itu memperhatikan pergerakkan Langit sekarang.
Langit masuk lebih ke dalam, dia menyingkirkan perasaan tidak nyaman yang membungkus dirinya dari waktu ke waktu. Di dalam benaknya terus berteriak bahwa dia tidak seharusnya datang ke mari dan pulang. Namun, hal percuma jika dia pulang masih ada Venus di sana yang mengacau ketenangannya yang tak berujung.
