Rasa cintanya yang membumbung ke angkasa hingga berkeliling menembus antariksa yang luas. Sain seolah ingin meledak karena bahagianya layaknya meteor yang turun ke bumi dengan kecepatan super dan hangus sebelum mencapai dasar.
Sain memeluk Awan erat, menekannya semakin menempel satu sama lain. Dia berbisik cepat hingga emosi Sain rasanya melingkupi dirinya hingga Sain tanpa sadar menitikkan air mata itu tanpa dia sadari dan sialnya Sain merasa sangat sulit untuk menghentikannya. "Awan aku mencintaimu, jangan tinggalkan aku. Aku nggak tau bagaimana caranya hidup tanpa kamu. Benar-benar membutuhkanmu, sepanjang sisa hidupku. Aku mohon."
***