Setelah Raihan pergi Langit kembali di temani dengan kesendirian hanya ada dirinya sendiri di sini sendirian dan dia seharusnya itu bukanlah masalah.
Masalahnya adalah pada seseorang yang mengetuk pintu di depan yang sejak tadi Langit mengabaikannya. Dia sama sekali tidak berkeinginan untuk menerima tamu sekarang, untuk beramah-tamah di dalam kondisinya sekarang.
Orang itu seharusnya sejak awal dia pergi saja saat tidak mendapatkan jawaban dari yang dia inginkan, bukannya mengetuk terus-menerus tanpa lelah seperti sekarang.
Setelah berpikir tentang itu suasana kembali diam dengan damai, membuat Langit menjadi tenang. Dia beringsut untuk bersandar lebih dalam lagi ke kursi meja makan dan memejamkan matanya untuk sejenak.
Namun, ketenangan Langit terusik tatkala dia mendengar suara kursi di tarik dan di dorong di depannya sontak membuat dia membuka matanya dan betapa terkejutnya Langit melihat sosok Venus telah duduk di hadapannya.