"Mengapa tidak menjawab? Malu untuk mengungkapkannya? Biarkan Ibu yang mengatakannya." Awan bergidik mendengarnya dan dia juga lebih dari ingin untuk membungkam mulut wanita ini. Dia tidak mengakui Awan sebagai anaknya dan juga dia sekarang mengaku-ngaku sebagai ibunya.
Awan mendadak bereaksi merasakan bahwa keberaniannya meningkat luar biasa dan dia mempunyai keinginan besar agar semua hal ini cepat berakhir. Kemudian Awan berkata dengan nada datar, "Jangan pernah dengarkan dia, Sain. Dia hanya berbicara omong kosong. Dia lebih dari seoarang pengecut membuat kamu menjadi seperti ini dan mencoba memaksa orang untuk melakukan apa yang dia inginkannya. Jangan pernah menyerah, jika kamu menyerah dan membiarkan akau pergi. Aku akan benar-benar pergi dan akan melupakanmu untuk selamanya."