"Apa yang terjadi, Awan?" tanya Raihan mengusap-usap perut Awan.
Awan menggeleng sebagai jawaban dan memilih meringkuk kembali di kasurnya membentuk bola.
"Ayah, aku baru saja meminum obat dan perutku tiba-tiba menjadi sangat sakit," keluh Awan dengan tertatih.
"Siapa yang memberikan obatnya?"
"Ibu."
***
Langit tersentak saat mobil tiba-tiba berhenti hingga dia terpaksa harus bangun dari tidurnya. Langit melirik ke samping dan tidak menemukan Venus di dalam mobil.
Langit mengusap wajahnya menghilangkan perasaan mengantuk yang masih menyerangnya untuk kembali tertidur dan melanjutkan mimpi itu.
Mimpi itu masih teringat jelas berputar di dalam pikiran Langit, di setiap kata dan apa yang terjadi saat itu. Itu adalah bulan-bulan sebelum mereka harus terpaksa berpisah.
Tidak lama setelah Langit membuka sabuk pengaman yang mengikat tubuhnya, dia seketika terkejut saat seseorang membuka pintu di samping.
"Astaga!" Reflek Langit mengusap dadanya menenangkan.
"Turun."