"Apa yang kamu rencanakan?"
Mata Langit menajam, menatap dengan penuh kebencian murni yang meledak-ledak pada Venus serta Renjana yang telah menyeret serta Awan ke dalam kekacauan yang masih Langit pertanyakan. Langit selalu bertanya-tanya atas semua hal buruk yang menimpa Awan. Apa salah Awan? Mengapa seakan semua beban yang berada di dunia ini di letakkan ke punggungnya?
"Kalian semua mengapa menghancurkan hidup Awan? Apa salahnya?" Gigi Langit menggertak satu sama lain. Tatapannya tidak lepas bagaimana dia memperhatikan sosok Venus yang semakin menyeret rasa kesal menyertainya. Dia ingin menghancurkan pria ini yang menjadi seseorang yang ikut terlibat dalam rencana kotor ini. Memangnya apa tujuan mereka?
Langit melepaskan kerah kemeja Venus dengan napasnya yang memburu cepat. Dia mundur masih dengan tangan terkepal menahan amarah yang meledak-ledak.
"Tidak akan terjadi apa pun pada Awan."