Sain dengan gerakan cepat menarik rambutnya ketika pikirannya terlintas pada kelakuannya yang begitu dingin pagi dan siang ini, karena Sain terlalu sibuk dengan dirinya sendiri dan masalahnya sendiri justru dia malah melampiaskan nya pada awan.
Pagi-pagi Sain mengabaikannya, dengan tidak menanggapi ucapan Awan. Siang Sain bahkan tidak berbicara dengan benar pada Awan dan hanya menyuruhnya untuk makan. Hanya itu. Awan pun juga melakukan hal yang demikian dengan diam sepanjang waktu dan berbicara dengan kalimat singkatnya.
Betapa menyesalnya Sain saat ini.
Awan belum makan apa pun sejak pagi, Sain bahkan melihat sisa makanan Awan yang tertinggal penuh di dalamnya. Sain tidak mengucapkan selamat tinggal pagi itu dan perasaannya sudah tidak enak dan merasa bahwa Awan bisa pergi kapan saja meninggalkan dirinya seorang diri.
