Awan menyisir rambutnya ke belakang dengan jari tangan, terik matahari pagi selalu bisa lolos mengenai dirinya yang berada di dalam kelas. Kelas untuk jam pertama dan kedua kosong hanya menyisakan tugas yang harus mereka kerjakan. Awan sudah mengerjakan semua tugas dan latihan yang ada di buku paket di rumah dan mempelajari semua praktek kejuruan, baginya sekolah adalah tempat dimana ia bisa bebas untuk bermain dengan dirinya sendiri sementara di rumah ia harus menjadi kupu-kupu yang tidak bisa membentangkan sayapnya.
Perut Awan tiba-tiba seolah melilit, ia mencengkeram perutnya kuat agar rasa sakit itu berhenti.
Awan tentu saja tidak bisa menolak ia harus makan sayur walaupun ia tidak menyukai dan tidak bisa makan sayur, ia harus menahan desakan untuk muntah di depan ayahnya.