Sain berjalan cepat menuju toilet untuk menemui Awan, dia tidak bisa meninggalkan Awan begitu saja sekarang sendirian.
Begitu banyak pasang mata yang melihat ke arah Awannya sekarang, dan menatap curiga pada Sain. Rahasia Sain bukan lagi rahasia sekarang, mereka masih menutup mulut mereka pada Awan hanya karena Sain membuat ancaman terbuka.
Mereka orang dimensi ini adalah seorang pengecut sesungguhnya, yang hanya berani bertindak dari belakang. Bergerak layaknya bayangan kemudian menikamnya.
Hari-hari, bulan hingga tahun Sain habiskan waktunya di sini dengan merindukan Awan di dimensi berbeda, dia harus menghadapi orang-orang ini dengan begitu banyak tipu muslihat yang harus dia telan setiap hari. Hingga sampai Sain pada posisi ini, karena kemampuannya sendiri.