Mengepalkan tangan kuat, Helena hanya dapat menahannya. Dia mendengar dengan begitu jelas, beberapa trainee perempuan itu membicarakan hal buruk tentangnya. Apalagi, yang bahkan tak benar adanya.
Ingin rasanya Helena berteriak lantang, lalu membuat orang-orang ketakutan. Namun, sudahlah. Itu tidak akan ada gunanya, dan malah akan membuat reputasi Helena semakin memburuk. Membuang-buang waktu. Dia adalah wanita pandai, tak seharusnya melakukan hal-hal yang dapat berakibat fatal, dan membuat diri sendiri kesusahan.
Sedetik kemudian, Helena memilih berbalik dan pergi. Wajah yang selalu dingin, bagaikan es di musim dingin. Bibir yang jarang sekali terbuka, bahkan hanya untuk mengatakan 'ya' atau 'tidak' pada orang-orang. Helena lebih sering menganggukkan kepalanya, atau menggelengkannya. Ya, dia tidak suka sesuatu yang ribet, padahal ada yang mudah.